Matematika dan arsitektur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bersih-bersih (via JWB) |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
Baris 25:
{{further information|Vitruvius|Modul Vitruvian|De architectura}}
[[Berkas:Giovanni Paolo Panini - Interior of the Pantheon, Rome - Google Art Project.jpg|kiri|jmpl|Bagian dalam [[Pantheon, Roma|Pantheon]] oleh [[Giovanni Paolo Panini]], tahun 1758.]]
Seorang arsitek Romawi kuno yang berpengaruh, Vitruvius, pernah berpendapat bahwa desain bangunan seperti kuil bergantung pada dua kualitas, yaitu proporsi dan'' symmetria''. Proporsi memastikan bahwa setiap bagian bangunan terhubung secara harmonis dengan bagian lainnya. ''Symmetria ''dalam penggunaan Vitruvius berarti sesuatu yang mendekati modularitas (''modularity'') lebih dari simetri cermin, karena hal ini berkaitan dengan perakitan komponen (modular) ke dalam keseluruhan bangunan. Pada Basilika di [[Fano]], dia menggunakan rasio bilangan bulat kecil, terutama [[bilangan segitiga]] (1, 3, 6, 10, ...) untuk proporsi struktur menjadi modulus (Vitruvian).{{Efn|Pada Buku 4, bab 3 dari ''[[De architectura]]'', dia membahas secara langsung mengenai modulus ini.<ref>{{cite web |last1=Vitruvius |title=VITRUVIUS, BOOK IV, CHAPTER 3 On the Doric order |url=http://www.vitruvius.be/boek4h3.htm |website=Vitruvius.be |accessdate=6 October 2015 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304081906/http://www.vitruvius.be/boek4h3.htm |dead-url=yes }}</ref>}} Dengan demikian lebar hingga panjang Basilika adalah 1:2; dengan lorong di sekelilingnya setinggi lebarnya, 1:1; kolom setinggi lima kaki dan tingginya lima puluh kaki, 1:10.<ref name="Vitruvius2009">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=lBLNbOp46CYC&pg=PR9|title=On Architecture|author=Vitruvius|publisher=Penguin Books|year=2009|isbn=978-0-14-193195-1|pages=8–9}}</ref>
[[Berkas:Dehio_1_Pantheon_Floor_plan.jpg|jmpl|Denah lantai Pantheon.]]
Vitruvius menamai tiga kualitas arsitektur yang dibutuhkan dalam ''[[De architectura]]'', pada tahun 15 SM: kekokohan, kegunaan (atau ''"commodity"'' dalam bahasa Inggris [[Henry Wotton]] pada abad ke-16), dan sukaria. Hal ini dapat digunakan sebagai kategori untuk mengklasifikasikan bagaimana cara matematika digunakan dalam arsitektur. Kekokohan meliputi penggunaan matematika untuk memastikan sebuah bangunan dapat berdiri, oleh karena itu alat matematika yang digunakan dalam desain yang mendukung konstruksi, misalnya untuk memastikan stabilitas dan pemodelan kinerja. Kegunaan sebagian berasal dari penerapan matematika yang efektif, penalaran dan analisis hubungan spasial dan hubungan lainnya dalam suatu desain. Sukaria adalah atribut yang dihasilkan dari bangunan, yang dihasilkan dari perwujudan hubungan matematis di dalam bangunan; Ini mencakup kualitas estetika, sensual dan intelektual.<ref name="WilliamsOstwald2015">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=fWKYBgAAQBAJ&pg=PA42|title=Architecture and Mathematics from Antiquity to the Future: Volume I: Antiquity to the 1500s|first1=Kim|last2=Ostwald|first2=Michael J.|date=9 February 2015|publisher=Birkhäuser|isbn=978-3-319-00137-1|pages=42, 48|last1=Williams}}</ref>
|