Kereta api Brawijaya

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Brawijaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) yang melayani relasi MalangGambir melalui lintas utara Jawa (via Semarang TawangSolo Jebres).[2] Nama Brawijaya berasal dari nama raja yang memerintah Jawa Timur tahun 1474-1498 pada masa Kerajaan Majapahit, yaitu Prabu Brawijaya.

Kereta api Brawijaya
Kereta api Brawijaya menuju Malang segera melintasi PJL 81 Bekasi.
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
Mulai beroperasi10 Maret 2021
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalMalang
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh881 km
Waktu tempuh rerata12 jam 55 menit [1]
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk disusun 2–2
kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional70-100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal57-58 [1]

Pengoperasian

sunting

Kereta api Brawijaya diluncurkan pada 10 Maret 2021 di Stasiun Gambir untuk membantu tugas KA yang beroperasi sebelumnya seperti kereta api Jayabaya

di koridor Jakarta–Surabaya–Malang, Majapahit

, Matarmaja

di koridor Jakarta–Semarang–Malang dari lintas utara, dan Gajayana
di koridor Jakarta–Yogyakarta–Malang dari lintas tengah Pulau Jawa yang menjadi rute utama dari koridor tersebut.

Perjalanan kereta api ini menempuh jarak 881 km dalam waktu sekitar 12 jam 55 menit[1] dan kereta api Brawijaya menambah pemberhentian di Stasiun Cikarang mulai 1 Maret 2022.

Mulai 3 Mei 2024, Kereta api Brawijaya sudah menggunakan rangkaian kereta eksekutif baja ringan new image yang merupakan lungsuran dari Kereta api Sembrani, yang kini Kereta api Sembrani sudah mendapatkan rangkaian baja nirkarat (stainless steel) dari lungsuran Kereta api Argo Bromo Anggrek.

Per pertengahan Mei 2023 sebelum dimulai dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka 2023), kereta api Brawijaya ini diambil alih kepemilikan operasional ke Daerah Operasi VIII Surabaya dari Daerah Operasi I Jakarta beserta rangkaian kereta pun dimutasi ke Depo Kereta Malang, yang disebabkan dua kereta baru yang akan datang di Gapeka 2023, yakni kereta api Argo Semeru dan Pandalungan yang sama-sama kepemilikan operasional ke Daerah Operasi I Jakarta.

Stasiun pemberhentian

sunting
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[3] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gambir  
Stasiun ujung, terintegrasi dengan bus BRT Transjakarta
Jatinegara        
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan BRT Transjakarta
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi  
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Bekasi Cikarang   LW
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang, Walahar, dan Jatiluhur
Kota Cirebon Cirebon Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Jawa Tengah Kota Tegal Tegal
Kota Pekalongan Pekalongan Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Kota Semarang Semarang Tawang  2   3A   3B   4   7   
Terintegrasi dengan Kedung Sepur

, bus Trans Semarang dan Trans Jateng

Kota Surakarta Solo Jebres Y  K1S   K3S 
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta dan Batik Solo Trans
Jawa Timur Kota Madiun Madiun
Nganjuk Nganjuk
Kertosono D
Commuter Line Dhoho
Kota Kediri Kediri
Tulungagung Tulungagung
Kota Blitar Blitar D P
Commuter Line Dhoho dan Penataran
Blitar Wlingi P
Commuter Line Penataran
Malang Kepanjen
Kota Malang Malang Kotalama
Malang P T
Stasiun ujung, terintegrasi Commuter Line Penataran dan Tumapel

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah)

Insiden

sunting

Kereta api Brawijaya nomor 58 menuju Malang tertemper truk muatan pasir di perlintasan tanpa sebidang di Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur; tepatnya di petak antara Stasiun Papar dan Kediri di jalur percabangan Kertosono–Malang pada hari Minggu dini hari jam 03:00 WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka pada kejadian tersebut, lokomotif tersangkut oleh temperan truk saat melintas yang mengakibatkan kerusakan. Imbas dari kejadian tersebut, lalu lintas kereta api di petak antara Kertosono dan Kediri mengalami gangguan sehingga KA Gajayana

nomor 56 dari Jakarta Gambir serta Malabar
nomor 122 dari Bandung harus dialihkan melalui jalur utama selatan–tengah Jawa di koridor Kertosono–Surabaya dan jalur percabangan TarikSidoarjo.[4]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia