MedcoEnergi
PT Medco Energi Internasional Tbk (atau MedcoEnergi) adalah perusahaan energi swasta nasional terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini terutama berbisnis di bidang eksplorasi dan produksi minyak bumi dan gas alam, penambangan tembaga dan emas, serta pembangkitan listrik.[1][2] MedcoEnergi merupakan bagian dari konglomerat Medco Group.
MedcoEnergi | |
Sebelumnya | PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company (1980-1994) |
Publik | |
Kode emiten | IDX: MEDC Komponen LQ45 |
Industri | Energi |
Didirikan | 9 Juni 1980 |
Pendiri | Arifin Panigoro |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Yani Panigoro (Komisaris Utama) Hilmi Panigoro (Direktur Utama) |
Produk | |
Pendapatan | US$2,2 miliar (2023) |
US$330,6 juta (2023) | |
Total aset | US$7,4 miliar (2023) |
Total ekuitas | US$2 miliar (2023) |
Pemilik | PT Medco Daya Abadi Lestari (51,5%) Diamond Bridge Pte. Ltd. (21,46%) |
Karyawan | 5.152 (2023) |
Anak usaha | Lihat anak usaha |
Situs web | medcoenergi |
Sejarah
suntingPerusahaan ini didirikan pada tanggal 9 Juni 1980 oleh Arifin Panigoro sebagai sebuah kontraktor pengeboran minyak dan gas dengan nama PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company. Pada tahun 1992, perusahaan ini bertransformasi menjadi sebuah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas, dengan mengakuisisi kontrak eksplorasi dan produksi di Tesoro, Kalimantan Timur. Pada tahun 1994, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah aset minyak dan gas domestik dan internasional, termasuk mengakuisisi 100% saham PT Stanvac Indonesia. Perusahaan ini lalu juga mulai mengoperasikan Blok Rimau dan Blok South Sumatra.
Pada tahun 1996, perusahaan ini menemukan Lapangan Minyak Kaji Semoga di Blok Rimau. Pada tahun 1997, perusahaan ini mulai berbisnis di bidang hilir migas. Pada tahun 2000, perusahaan ini mulai mengelola Blok Simenggaris, Blok Western Madura, dan Blok Senoro-Toili. Pada tahun 2002, perusahaan ini mengakuisisi 25% saham dari Blok Tuban. Pada tahun 2003, perusahaan ini meneken kontrak pemasokan gas alam ke PLN. Pada tahun 2004, perusahaan ini mengakuisisi 100% saham Novus Petroleum Ltd. asal Australia. Perusahaan ini juga mulai mengoperasikan kilang LPG untuk mengolah gas ikutan dari produksi minyak di Lapangan Kaji Semoga menjadi kondensat, gas kering, dan LPG.
Pada tahun 2005, perusahaan ini mendapat kontrak EPSA IV untuk Area 47 di Libya. Pada tahun 2006, perusahaan ini berekspansi ke Timur Tengah dengan meneken kontrak untuk mengoperasikan Lapangan Karim di Oman. Pada tahun 2007, perusahaan ini menemukan cadangan sebesar 352 MMBOE di Area 47 di Libya. Pada tahun 2008, perusahaan ini mengakuisisi Blok 82 dan 83 di Yaman. Pada tahun 2011, perusahaan ini mendapat izin untuk mengkomersialisasi Area 47 di Libya. Pada tahun 2012, perusahaan ini mengakuisisi Blok 9 Malik di Yaman. Pada tahun 2013, perusahaan ini berekspansi ke bisnis energi terbarukan dengan meneken kontrak pemasokan listrik ke PLN dari PLTP Sarulla miliknya di Sumatera Utara. Perusahaan ini lalu juga menukar asetnya di Bangkanai dengan aset milik Salamander di Simenggaris dan Bengara.
Pada tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi delapan wilayah kerja minyak dan gas di Tunisia, dengan mengakuisisi Storm Venture International (Barbados) Ltd. Pada tahun 2015, bersama mitra, perusahaan ini membangun proyek LNG untuk mengintegrasikan bisnis hulu dan hilirnya di Sulawesi Tengah. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengambil alih South Natuna Sea Blok B serta mengakuisisi PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas. Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai memproduksi gas alam di Blok A yang terletak di Aceh. Pada tanggal 8 Mei 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTP Sarulla Unit III. Pada tahun 2019, perusahaan ini mengakuisisi Ophir Energy plc.[1][2][3]
Anak usaha
suntingEksplorasi dan Produksi minyak dan gas bumi
suntingPT Medco E&P Indonesia merupakan anak perusahaan MedcoEnergi yang menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Perusahaan ini memiliki wilayah kerja di berbagai wilayah di Indonesia.
- Sumatra: Blok A, Rimau, South Sumatera, dan Lematang (produksi), South Sokang (eksplorasi)
- Jawa: Bawean (produksi)
- Kalimantan: Tarakan dan Simenggaris (produksi), Bengara (eksplorasi)
- Sulawesi: Senoro-Toili (produksi)
PT Medco E&P Natuna merupakan anak perusahaan MedcoEnergi sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang menjadi operator di South Natuna Sea Block B
Ophir Energy merupakan anak perusahaan MedcoEnergy yang berbasis di London. Perusahaan ini diakuisisi oleh MedcoEnergi pada 21 Mei 2019.[4] Di Indonesia perusahaan ini memiliki wilayah kerja di Madura Offshore, Sampang dan Bangkanai.
Pertambangan Tembaga dan Emas
suntingPT Amman Mineral Nusa Tenggara, merupakan perusahaan tambang di Indonesia yang menghasilkan tembaga dan emas. Perusahaan yang dahulu bernama PT Newmont Nusa Tenggara ini diakuisisi oleh MedcoEnergi pada tahun 2016 senilai US$ 2,6 miliar setara dengan Rp.34 Triliun.[5] Perusahaan ini mengoperasikan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Pembangkit Listrik
suntingPT Medco Power Indonesia, memiliki beberapa pembangkit listrik independen (IPP) sebesar total 645 MW dan mengoperasikan dan merawat 2450 MW pembangkit listrik sebagai pihak ketiga di berbagai lokasi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
- PLTP Sarulla dengan kapasitas 330 MW merupakan pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di dunia yang berlokasi di Sumatera Utara.[6]
- PLTGU Riau, pembangkit listrik tenaga gas dan uap berkapasitas 275 MW yang akan dibangun di Pekanbaru, Riau.
LNG
suntingPT Medco LNG Indonesia memiliki saham 11,1% di PT Donggi Senoro LNG yang menghasilkan 2 juta ton LNG per tahun, berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Eksplorasi & Produksi Internasional
sunting- Libya: Area 47 (eksplorasi)
- Oman: Lapangan Karim (Service), Blok 56 (eksplorasi)
- Yamen: Blok 9 Malik (produksi)
- Tunisia : Adam & Bir Ben Tartar (produksi) , 6 blok eksplorasi
- Thailand: Bualuang (Offshore) & Sinphuhorm (Onshore) - Ophir Energy
- Vietnam: Lapangan Chim Sáo & Dua - Ophir Energy
- Tanzania: Blok 1 & 4 - Mafia Deep Basin - Ophir Energy
Sejarah
sunting- 2013: Mengamankan pendanaan proyek senoro sebesar AS$260 juta; Pertukaran aset (Swap) dengan Salamander untuk asset Bangkanai dengan Simenggaris dan Bengara.
- 2014: Mengakuisisi delapan wilayah kerja minyak dan gas di Tunisia, melalui akuisisi Storm Venture International (Barbados) Ltd
- 2015: Menandatangani perjanjian pasokan gas Block A dengan PERTAMINA, harga gas yang disepakati sebesar AS$ 9,45/MMBTU; Mendapatkan tambahan 25 tahun beroperasi di Karim Fields Kecil, Oman
- 2016: Mengakuisisi kepemilikan tidak langsung tambang tembaga dan emas Perusahaan Amman Mineral Nusa Tenggara; Mengakuisisi 40% kepemilikan operator PSC South Natuna Sea Blok B
- 2017: Menyelesaikan rights issue dengan rasio 3:1 pada bulan Desember dan memperoleh dana sebesar Rp2,64 triliun; Mengakuisisi kepemilikan pengendali di Medco Power Indonesia sehingga total kepemilikan menjadi 88%
- 2018: Memperoleh perpanjangan kontrak 20 tahun hingga 2042 untuk Blok Tarakan, dan hingga 2043 untuk Blok Rimau; Operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla Unit ketiga pada 8 Mei 2018.
- 2019: MedcoEnergi melakukan ekspansi portofolio minyak & gas melalui akuisisi Ophir Energy plc, kemudian menjadi Perusahaan energi dan sumber daya alam terkemuka di Asia Tenggara.
- 2020: MedcoEnergi merayakan hari jadi yang ke-40 dan berhasil menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19 serta jatuhnya harga minyak dan permintaan energi.
- 2021: Memperoleh perpanjangan izin untuk mengelola PSC Senoro-Toili selama 20 tahun dari 2027 sampai dengan 2047 dan menandatangani SPA untuk mengakuisisi aset-aset ConocoPhillips Indonesia.
- 2022: Menyelesaikan akuisisi PSC Corridor dari ConocoPhillips Indonesia dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas dengan Gas Supply Pte Ltd. Singapura untuk melanjutkan pasokan gas dari PSC Corridor. Menyelesaikan progres beberapa proyek pengembangan di PSC South Natuna Sea Block B. Ladang Hiu mulai beroperasi pada bulan Juni dan gas pertama di ladang Malong dan Belida pada bulan Desember.[7]
Referensi
sunting- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaannual
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Medco Energi Internasional Tbk. Diakses tanggal 12 Juni 2022.
- ^ "Sejarah Perusahaan". PT Medco Energi Internasional Tbk. Diakses tanggal 12 Juni 2022.
- ^ "Sah! Ophir Energy Kini Resmi Milik Medco Energi". CNBCIndonesia.com. 22 Mei 2019. Diakses tanggal 16 September 2019.
- ^ "Medco Energi (MEDC) Rampungkan Akuisisi Newmont Rp33,8 Triliun". Bisnis.com. 2 November 2016. Diakses tanggal 16 September 2019.
- ^ "PLTP Sarulla jadi proyek panas bumi terbesar di dunia". Kontan.co.id. 9 Mei 2018. Diakses tanggal 16 September 2019.
- ^ "Sejarah". www.medcoenergi.com. Diakses tanggal 2024-05-28.