Wikipedia:Artikel Pilihan/46 2019: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Hanamanteo (bicara | kontrib) k perbaiki |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{HU/Tepigambar|SMS Breslau 2.jpg| |
{{HU/Tepigambar|SMS Breslau 2.jpg|150|Foto SMS Breslau|{{{selular|}}}}} |
||
'''[[Pengejaran SMS Goeben dan SMS Breslau|Pengejaran SMS ''Goeben'' dan SMS ''Breslau'']]''' merujuk pada peristiwa pelarian yang dilakukan oleh dua [[kapal perang]] [[Jerman|Jerman]], SMS ''[[SMS Goeben|Goeben]]'' dan [[SMS Breslau|SMS ''Breslau'']], pada saat-saat awal pecahnya [[Perang Dunia I]] di [[Laut Tengah|Laut Mediterania]] atau Laut Tengah. Kedua kapal ini melarikan diri dari kejaran dan pantauan kapal-kapal perang [[Blok Sekutu (Perang Dunia I)|sekutu]] untuk dapat sampai ke pelabuhan [[Kesultanan Utsmaniyah]] (saat ini [[Turki]]) di [[Konstantinopel]]. Pelarian ini diakhiri oleh keberhasilan kedua kapal mengelabui tiga armada gabungan [[Inggris]]-[[Prancis]] (terdiri dari 20 kapal lebih) yang saat itu tengah berpatroli di [[Laut Tengah]], untuk kemudian sampai ke [[Dardanelles]], dan pada akhirnya ke Konstantinopel. Kedua kapal ini kemudian diserahkan oleh Jerman kepada Kesultanan Utsmaniyah untuk mewujudkan alliansi di Perang Dunia I. Kesultanan Utsmaniyah sebelumnya telah dibuat berang oleh Inggris akibat pembatalan secara sepihak terkait penyerahan dua buah kapal perang yang sebelumnya telah dipesan dan dibayarkan. Lolosnya SMS ''Goeben'' dan SMS ''Breslau'' menandai berakhirnya netralitas Kesultanan Utsmaniyah di Perang Dunia I untuk kemudian bergabung kedalam [[Blok Poros|blok poros]], bersama [[Kekaisaran Jerman]] dan [[Austria-Hongaria]]. Saat menjadi bagian dari angkatan laut Kesultanan Utsmaniyah, kedua kapal ini kemudian berganti nama; SMS ''Goeben'' menjadi ''Yavuz Sultan Selim'' dan SMS ''Breslau'' menjadi ''Midilli''. '''([[Pengejaran SMS Goeben dan SMS Breslau|Selengkapnya...]])''' |
'''[[Pengejaran SMS Goeben dan SMS Breslau|Pengejaran SMS ''Goeben'' dan SMS ''Breslau'']]''' merujuk pada peristiwa pelarian yang dilakukan oleh dua [[kapal perang]] [[Jerman|Jerman]], SMS ''[[SMS Goeben|Goeben]]'' dan [[SMS Breslau|SMS ''Breslau'']], pada saat-saat awal pecahnya [[Perang Dunia I]] di [[Laut Tengah|Laut Mediterania]] atau Laut Tengah. Kedua kapal ini melarikan diri dari kejaran dan pantauan kapal-kapal perang [[Blok Sekutu (Perang Dunia I)|sekutu]] untuk dapat sampai ke pelabuhan [[Kesultanan Utsmaniyah]] (saat ini [[Turki]]) di [[Konstantinopel]]. Pelarian ini diakhiri oleh keberhasilan kedua kapal mengelabui tiga armada gabungan [[Inggris]]-[[Prancis]] (terdiri dari 20 kapal lebih) yang saat itu tengah berpatroli di [[Laut Tengah]], untuk kemudian sampai ke [[Dardanelles]], dan pada akhirnya ke Konstantinopel. Kedua kapal ini kemudian diserahkan oleh Jerman kepada Kesultanan Utsmaniyah untuk mewujudkan alliansi di Perang Dunia I. Kesultanan Utsmaniyah sebelumnya telah dibuat berang oleh Inggris akibat pembatalan secara sepihak terkait penyerahan dua buah kapal perang yang sebelumnya telah dipesan dan dibayarkan. Lolosnya SMS ''Goeben'' dan SMS ''Breslau'' menandai berakhirnya netralitas Kesultanan Utsmaniyah di Perang Dunia I untuk kemudian bergabung kedalam [[Blok Poros|blok poros]], bersama [[Kekaisaran Jerman]] dan [[Austria-Hongaria]]. Saat menjadi bagian dari angkatan laut Kesultanan Utsmaniyah, kedua kapal ini kemudian berganti nama; SMS ''Goeben'' menjadi ''Yavuz Sultan Selim'' dan SMS ''Breslau'' menjadi ''Midilli''. '''([[Pengejaran SMS Goeben dan SMS Breslau|Selengkapnya...]])''' |
||
Revisi per 12 November 2019 05.05
Pengejaran SMS Goeben dan SMS Breslau merujuk pada peristiwa pelarian yang dilakukan oleh dua kapal perang Jerman, SMS Goeben dan SMS Breslau, pada saat-saat awal pecahnya Perang Dunia I di Laut Mediterania atau Laut Tengah. Kedua kapal ini melarikan diri dari kejaran dan pantauan kapal-kapal perang sekutu untuk dapat sampai ke pelabuhan Kesultanan Utsmaniyah (saat ini Turki) di Konstantinopel. Pelarian ini diakhiri oleh keberhasilan kedua kapal mengelabui tiga armada gabungan Inggris-Prancis (terdiri dari 20 kapal lebih) yang saat itu tengah berpatroli di Laut Tengah, untuk kemudian sampai ke Dardanelles, dan pada akhirnya ke Konstantinopel. Kedua kapal ini kemudian diserahkan oleh Jerman kepada Kesultanan Utsmaniyah untuk mewujudkan alliansi di Perang Dunia I. Kesultanan Utsmaniyah sebelumnya telah dibuat berang oleh Inggris akibat pembatalan secara sepihak terkait penyerahan dua buah kapal perang yang sebelumnya telah dipesan dan dibayarkan. Lolosnya SMS Goeben dan SMS Breslau menandai berakhirnya netralitas Kesultanan Utsmaniyah di Perang Dunia I untuk kemudian bergabung kedalam blok poros, bersama Kekaisaran Jerman dan Austria-Hongaria. Saat menjadi bagian dari angkatan laut Kesultanan Utsmaniyah, kedua kapal ini kemudian berganti nama; SMS Goeben menjadi Yavuz Sultan Selim dan SMS Breslau menjadi Midilli. (Selengkapnya...)