Pesawat Sikumbang: Perbedaan antara revisi
k pranala |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 60: | Baris 60: | ||
[[Kategori:Pesawat terbang Nusantara]] |
[[Kategori:Pesawat terbang Nusantara]] |
||
[[Kategori:Dirgantara]] |
|||
[[Kategori:Dirgantara Indonesia]] |
Revisi per 24 Februari 2021 14.57
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Berkas:Sikumbang.jpg | |
Tipe | Pesawat serang anti gerilya (COIN) |
---|---|
Perancang | Nurtanio |
Status | Eksperimental |
Pengguna utama | Indonesia |
Sikumbang adalah pesawat serang produksi LIPNUR cikal bakal PT Dirgantara Indonesia.
Sikumbang adalah pesawat serang produksi LIPNUR cikal bakal IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia). Hanya sepuluh tahun setelah Indonesia merdeka, Indonesia telah berhasil berdikari dan mandiri dengan membuat pesawat tempur untuk kepentingan angkatan udara Indonesia TNI-AU. Pesawat Sikumbang (dengan kode dari pembuat: X-01) adalah pesawat low-wing monoplane yang dibuat di Indonesia pada tahun 1954 sebagai COIN dan pesawat anti gerilya .
Pesawat ini mempunyai fixed tricycle undercarriage. Pilot duduk di dalam bubble canopy. Pesawat pertama mendapat nomor NU-200 pada tahun 1954.
Salah satu pesawat buatan Nurtanio yang cukup terkenal adalah “si Kumbang” yang ternyata sampai kini masih ada dan utuh. Pesawat dirawat dan dibangun kembali oleh beberapa mantan anak buah almarhum Nurtanio yang setia sejak awal pembuatan “si Kumbang”.
Pada tahun 1953 di bawah pimpinan Nurtanio Pringgoadisuryo, depot ini mulai merancang sebuah pesawat terbang yang mampu melaksanakan tugas-tugas sebagai pesawat pengintai ringan bersenjata, yaitu NU-200 Sikumbang (Beetle). Prototip pesawat berkapasitas satu orang ini, menggunakan mesin de havilland Gipsy VI berkekuatan 200 daya kuda, dan pada tanggal 1 Agustus 1954 berhasil melakukan uji terbang. Kemudian dibuat versi berikutnya yang dikenal dengan NU-225. Pesawat Sikumbang-02 ini menggunakan mesin Continental O-470-A berkekuatan 225 daya kuda, berhasil melakukan uji terbang pada 25 September 1957.
Pada 1 Agustus 1954 berhasil diterbangkan prototipe "Sikumbang", sebuah pesawat serba logam bertempat duduk tunggal yang dibuat sesuai dengan kondisi negara pada waktu itu. Pesawat ini berhasil di buat dan produksi sebanyak tiga buah.
Spesifikasi NU-200 Sikumbang
General characteristics
- Crew: 1
- Length: 8.16 m (26 ft 9 in)
- Wingspan: 10.61 m (34 ft 10 in)
- Height: 3.35 m (11 ft 0 in)
- Wing area: 16.9 m2 (182 sq ft)
- Aspect ratio: 6.6:1
- Airfoil: NACA 23015 at root, NACA 23009 at tip
- Empty weight: 795 kg (1,753 lb)
- Gross weight: 1,090 kg (2,403 lb)
- Fuel capacity: 205 L (54 US gal; 45 imp gal)
- Powerplant: 1 × de Havilland Gipsy Six air-cooled inverted six-cyliner inline engine, 150 kW (200 hp)
- Propellers: 2-bladed fixed pitch
Performance
- Maximum speed: 256 km/h (159 mph; 138 kn)
- Cruising speed: 224 km/h (139 mph; 121 kn)
- Range: 960 km (597 mi; 518 nmi)
- Service ceiling: 5,030 m (16,503 ft)
- Rate of climb: 5.1 m/s (1,000 ft/min)