Kutowinangun, Kebumen
Kutowinangun | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kebumen | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Bawono Andi Widodo, S.STP | ||||
Populasi | |||||
• Total | 42,594 Jiwa (BPS 2.016) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.05.10 | ||||
Kode BPS | 3305100 | ||||
Luas | 38,73 km² | ||||
Kepadatan | 1.100 jiwa/km² | ||||
|
Kutowinangun (bahasa Jawa: ꦏꦸꦠꦮꦶꦤꦔꦸꦤ꧀, translit. Kutawinangun) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Kutowinangun terkenal dengan produksi home industry Gerabah di Desa Pejagatan, Ember Porot di Desa Mrinen, Parut di Desa Mekarsari. Penduduk Kecamatan Kutowinangun yakni 42.417 jiwa dengan jumlah laki-laki 20.839 jiwa dan perempuan 21.755 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Kutowinangun seluas 33,73 km2, dengan kepadatan penduduk per kilometer persegi 1.100 jiwa. Jarak Kecamatan Kutowinangun dari pusat Kabupaten Kebumen adalah 17 Km. Banyaknya RT di Kecamatan Kutowinangun adalah 245 dan RW sebanyak 80 yang terbagi dalam 19 Desa. Pusat pemerintahannya berada di Desa Kutowinangun
Desa/kelurahan
[sunting | sunting sumber]Batas-batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]- Sebelah Utara: Kecamatan Poncowarno dan Kecamatan Prembun
- Sebelah Barat: Kecamatan Kebumen
- Sebelah Selatan: Kecamatan Mirit, Kecamatan Ambal dan Kecamatan Buluspesantren
- Sebelah Timur: Kecamatan Prembun dan Kecamatan Mirit
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Kutowinangun merupakan Kecamatan yang terletak di bagian timur Kabupaten Kebumen. Secara Geografis Kecamatan Kutowinangun terletak pada 7°45′ Lintang Selatan dan 10°937′ Bujur Timur. Kecamatan Kutowinangun sebagian besar merupakan dataran rendah hingga dataran rendah bergelombang dibagian utara. Disebelah Barat terdapat Perbukitan Bukit Bulupitu dengan ketinggian hingga lebih dari 100 Mdpl meliputi Desa Pesalakan, Kaliputih, Pekunden dan Tanjungseto. Sungai-sungai yang ada di Kecamatan Kutowinangun diantaranya adalah Kali Medono atau Sungai Badegolan dan Sungai Tholang. Kecamatan Kutowinangun yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 26 - 33 derajat Celcius.
Penggunaan Lahan
[sunting | sunting sumber]Luas wilayah Kecamatan Kutowinangun sebesar 3.873 Ha atau 38,73 Km2 yang terbagi menjadi 19 wilayah Administrasi Desa. Desa terluas adalah Desa Lumbu sebesar 328 Ha atau 9,72 persen daril uas Kecamatan Kutowinangun dan Desa paling kecil adalah Desa Lundong sebesar 101 Ha atau 9,72 persen dari Luas Kecamatan Kutowinangun. Dari Luas sebesar 3.737 Ha tersebut terdiri dari lahan sawah 1.435,71 Ha atau 57,4 persen. Menurut sistem irigasinya lahan sawah di Kecamatan Kutowinangun sebagian besar sudah menggunakan irigasi teknis yang bisa ditanami padi dua kali dalam setahun yaitu seluas 906,96 Ha. Lahann sawah yang belum menggunakan irigasi atau tadah hujan seluas 528,75 Ha yang hanya bisa ditanami padi sekali dalam setahun. Sedangkan sisanya untuk bangunan, permukiman penduduk, hutan rakyat dan tegalan.
Penduduk
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar penduduk Kecamatan Kutowinangun berprofesi pedagang, petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Kutowinangun memeluk agama Islam, ada juga yang beragama Kristen. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas. Penduduk Kecamatan Kutowinangun berbahasa Jawa dengan Dialek Bagelan terutama bagian timur. Namun juga banyak yang berbicara dengan Dialek Banyumasan atau Ngapak.
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Kutowinangun termasuk satu dari lima kota kecamatan yang tumbuh signifikan di Kabupaten Kebumen karena wilayah selatan Kecamatan Kutowinangun Dilintasi Jalan Nasional Rute 3 yang meghubungkan Jakarta dengan Yogyakarta. Dengan demikian moda transportasi di Kecamatan Kutowinangun sangat beragam mulai dengan menggunakan Angkutan Dokar,Becak,angkutan kota, angkutan pedesaan, umum atau bus antar kota antar provinsi. Selain itu terdapat Jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa sehingga terdapat Stasiun Kutowinangun di wilayah ini.
Sekolah
[sunting | sunting sumber]Tingkat SD / MI :
- SD Negeri 3 Kutowinangun
- SD Negeri 1 Kutowinangun
- SD Muhammadiyah Kutowinangun
- SD Negeri 2 Karangsari
- SD Negeri 2 Lundong
Tingkat SMP / MTs :
- SMP Negeri 1 Kutowinangun
- SMP Negeri 2 Kutowinangun
- SMP Negeri 3 Kutowinangun
- SMP PGRI Kutowinangun
- SMP Muhammadiyah Kutowinangun
- MTs Negeri Triwarno / MTs Negeri 3 Kebumen
- MTs Ma'arif Lumbu
- MTs Hidayatussibyan Karangsari
Tingkat SMA / SMK / MAN :
- SMA Negeri 1 Kutowinangun
- MA Negeri Kutowinangun / MAN 3 Kebumen
- SMA Muhammadiyah Kutowinangun
- SMK Muhammadiyah Kutowinangun
- SMK Pembangunan 1 Kutowinangun
- SMK Pembangunan 2 Kutowinangun
- SMK Ma'arif NU Kutowinangun / SMK Ma'arif 7 Kebumen
Sarana Publik
[sunting | sunting sumber]- Alun-alun Kutowinangun
- Stasiun Kereta Api Kutowinangun
- Pasar Induk Kutowinangun
- Pasar Rakyat Kutowinangun
- Pasar Ungaran
- RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun
- Puskesmas Kutowinangun
- Polsek Kutowinangun
- Koramil 09/Kutowinangun
- Kantor Pos Kutowinangun
- Bank Cabang BRI/Mandiri/BPD/BTPN dan Bank Jateng
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]1. Wanawisata Bulupitu
- Wanawisata Bulupitu adalah sebuah objek Wanawisata dan Edukasi yang terdapat di area Bukit Bulupitu Desa Tanjungseto adalah bagian dari alternatif kunjungan wisatawan di Kebumen. Keunggulan destinasi tersebut adalah Keindahan dan kesejukan alamnya. Pohon yang berusia ratusan tahun yang dilestarikan dan di lindungi tumbuh dengan subur, seperti Pohon Bulu (Fiscus Annulata), Rao (Dragon Tomelon), Manggisan (Garcinia) dan Kenari Lugut (Canarium). Selain itu masih banyak tumbuh tanaman tanaman yang membuat hijaunya daerah tersebut sehingga menjadi Hutan Wisata Kota Kebumen. Pengunjung yang ingin menguji adrenalin dapat bermain Flying Fox dan Outbound serta Tracking di seputas kawasan hijau Bulupitu. Fasilitas Basecamp, Tempat Parkir, MCK dan Gazebo menambah kenyamanan pengunjung.
2. Wisata Ziarah
- Masih di sekitar area yang sama juga dapat melakukan ritual keagamaan (wisata ziarah) di Petilasan Raden Roro Nawan Wulan, Raden Cemeti dan Raden Bagus Klantung. Untuk menuju kawasan tersebut akses jalan masuk sudah representatif dengan beton rabat. Anak tangga dari cor semen sebanyak 325 tanjakan membuat badan sedikit berkeringat tetapi menyehatkan. Ditempat Wisata Ziarah sudah terdapat MCK, Tempat pedepokan untuk istirahat dan Kamar untuk melakukan ritual peribadatan.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Kebumen
- (Indonesia) Situs Resmi Kecamatan Kutowinangun
- (Indonesia) Jumlah Penduduk Kecamatan Kutowinangun 2016
- (Indonesia) Wana Wisata Bulupitu Kutowinangun[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Data Sekolah di Kecamatan Kutowinangun[pranala nonaktif permanen]