Pertamina Bina Medika IHC
Sebelumnya | PT Rumah Sakit Pusat Pertamina (1997 - 2002) PT Pertamina Bina Medika (2002 - 2018) |
---|---|
Anak perusahaan BUMN | |
Industri | Pelayanan kesehatan |
Didirikan | 21 Oktober 1997 |
Kantor pusat | Jakarta Selatan, DKI Jakarta |
Tokoh kunci | Fathema Djan Rachmat[1] (Direktur Utama) Farid Harianto[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 5,284 triliun (2020)[2] |
Rp 273,612 milyar (2020)[2] | |
Total aset | Rp 5,833 triliun (2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 2,848 triliun (2020)[2] |
Pemilik | Pertamina (51%) Indonesia Investment Authority (18%) Swire Pacific (18%) |
Karyawan | 13.912 (2020) |
Anak usaha | Lihat daftar |
Situs web | www |
PT Pertamina Bina Medika IHC atau biasa disingkat menjadi Pertamedika IHC, adalah anak usaha dari Pertamina yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan.
Pada akhir tahun 2016, perusahaan ini ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai induk dari holding fasilitas kesehatan BUMN yang kemudian beroperasi dengan merek Indonesia Healthcare Corporation (IHC).[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1967 saat direktur utama Pertamina saat itu, Ibnu Sutowo, menggagas pembangunan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1972. Awalnya rumah sakit milik Pertamina hanya digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pekerja Pertamina dan keluarganya, tetapi kemudian juga melayani masyarakat umum.
Pada bulan Oktober 1997, Pertamina resmi mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk mengelola fasilitas kesehatan miliknya. Awalnya perusahaan ini hanya mengelola RS Pusat Pertamina, RS Pertamina Jaya, RS Pertamina Balikpapan, RS Pertamina Cirebon, RS Pertamina Tanjung, dan RS Pertamina Prabumulih. Selain itu, perusahaan ini juga mengelola sebuah akademi keperawatan.
Pada tahun 2002, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), dan pada tahun 2006, perusahaan ini membuka RS Pertamina Tarakan. Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai mengelola RS Pertamina Sorong. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengelola RS Pertamina Plaju dan RS Pertamina Pangkalan Brandan. Pada awal tahun 2018, perusahaan ini mulai mengelola RS Pertamina Cilacap, RS Pertamina Balongan, dan RS Pertamina Dumai.
Selain mengelola RS milik Pertamina, mulai tahun 2011, perusahaan ini juga mengadakan Kerjasama Operasi (KSO) Pengelolaan RS dengan pihak lain, seperti dengan PT Bintang Amin Husada untuk mengelola RS Pertamina-Bintang Amin di di Lampung, dengan PT Baiturrahim untuk mengelola RS Baiturrahim di Jambi, dan dengan PT Rosnati untuk mengelola RS Pertamedika Ummi Rosnati di Aceh. Pada bulan Desember 2016, perusahaan ini ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai induk dari holding fasilitas kesehatan BUMN. Pada tahun 2017, perusahaan ini meluncurkan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) sebagai identitas dari holding.[2]
Pada tahun 2018, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang untuk menegaskan statusnya sebagai induk dari holding fasilitas kesehatan BUMN.[2] Pada bulan Maret 2020, perusahaan ini resmi mengambil alih rumah sakit milik Pelni.[3] Pada bulan Juni 2020, perusahaan ini juga mengambil alih rumah sakit milik Krakatau Steel, Pelabuhan Indonesia II, Pelabuhan Indonesia III, Timah, Perkebunan Nusantara X, Perkebunan Nusantara XI, dan Perkebunan Nusantara XII.[2][4]
Pada bulan Desember 2020, rumah sakit milik PTPN I, PTPN II, PTPN III, PTPN IV, PTPN V, PTPN VIII, PTPN XIII, Pindad, Bukit Asam, Badak NGL, Aneka Tambang, Garam, Semen Gresik, Semen Padang, Petrokimia Gresik, Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan Pelindo I resmi bergabung ke dalam jaringan rumah sakit yang dikelola oleh perusahaan ini.[2]
Pada bulan Agustus 2024, Indonesia Investment Authority dan Swire Pacific masing-masing resmi memegang 18% saham perusahaan ini.[5]
Anak usaha
[sunting | sunting sumber]Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 8 anak usaha, yakni:
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Dewan Direksi". Pertamedika IHC. Diakses tanggal 30 Oktober 2021.
- ^ a b c d e f g h i "Laporan Tahunan 2020" (PDF). Pertamina Bina Medika. Diakses tanggal 31 Oktober 2021.
- ^ "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). Diakses tanggal 7 November 2021.
- ^ Mahrofi, Zubi (30 Juni 2020). Suyanto, Budi, ed. "Pertamedika IHC ambil alih saham bersyarat RS BUMN". ANTARA News. Antaranews.com.
- ^ Wandira, Leni (15 Agustus 2024). "Pertamina Bina Medika (IHC) Divestasi 36% Saham ke INA dan Swire Pacific". Kontan. Diakses tanggal 16 Agustus 2024.