UNAIDS
UNAIDS organisasi yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa | ||||
---|---|---|---|---|
Tempat | ||||
Geografi | ||||
Bagian dari | Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa | |||
Sejarah | ||||
Pembuatan | 1996 | |||
Organisasi politik | ||||
Anggota dari | ||||
Lain-lain | ||||
Situs web | Laman resmi | |||
Joint United Nations Programme on HIV and AIDS, atau UNAIDS, adalah pendukung utama untuk aksi global terhadap epidemik HIV yang cepat, luas dan terkoordinasi. Misi UNAIDS adalah untuk memimpin, memperkuat dan mendukung respon yang meluas terhadap HIV dan AIDS yang termasuk mencegah transmisi HIV, menyediakan fasilitas dan dukungan untuk orang yang sudah terlanjur hidup dengan virus, mengurangi kerentanan seseorang dan komunitas terhadap HIV dan mengurangi dampak epidemik.
UNAIDS bermarkas di Jenewa, Switzerland, dan direktur pertamanya adalah Dr. Peter Piot.[butuh rujukan]
Saat ini UNAIDS global dikepalai oleh Winnie Byanyima, seorang diplomat, aktifis dan feminis yang berasal dari Uganda.[butuh rujukan]
UNAIDS Country Office Indonesia
[sunting | sunting sumber]UNAIDS di Indonesia memainkan peran kunci dalam upaya global untuk mengakhiri epidemi AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030. UNAIDS Indonesia memimpin dan menginspirasi program pencegahan dan pengobatan HIV di Indonesia untuk mencapai visi bersama nol infeksi HIV baru, nol diskriminasi, dan nol kematian terkait AIDS. Di Indonesia, UNAIDS bekerja sama dengan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung layanan pencegahan, pengobatan, perawatan, dan dukungan HIV.[butuh rujukan]
Upaya UNAIDS Indonesia selaras dengan strategi Fast-Track global untuk mempercepat respons terhadap HIV, dengan tujuan untuk mengurangi infeksi HIV baru, meningkatkan akses terhadap pengobatan, dan menghilangkan diskriminasi terkait AIDS. UNAIDS Indonesia mendukung inisiatif untuk meningkatkan keterlibatan komunitas, meningkatkan pelatihan pekerja kesehatan tentang HIV, dan mendorong pendekatan inovatif untuk pencegahan dan pengobatan HIV. Misalnya, sebagai tanggapan terhadap pandemi COVID-19, UNAIDS Indonesia berkolaborasi dengan berbagai agen PBB termasuk diantaranya WHO, UNICEF, UNHCR, ILO dan mitra lokal lainnya untuk mendukung pemulihan dan ketahanan orang yang hidup dengan HIV dan populasi kunci, memastikan bahwa respons HIV tetap menjadi prioritas di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.[butuh rujukan]
Selain itu, UNAIDS Indonesia telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi pertukaran selatan-ke-selatan, berbagi praktik terbaik dan pelajaran yang dipelajari dalam respons HIV dengan negara tetangga seperti Thailand. Pendekatan kolaboratif ini meningkatkan upaya regional untuk memerangi HIV dan AIDS, memanfaatkan pengalaman dan strategi bersama untuk hasil yang lebih baik.[butuh rujukan]
=== Struktur Organisasi UNAIDS Country Office Indonesia[butuh rujukan] ===
- Country Director : Krittayawan Boonto
- Partnership Adviser : Elis Widen
- Human Rights & Gender Adviser : Yasmin Purba
- Strategic Information Advisor : Lely Wahyuniar
- Prevention Consultant : Bagus Rahmat Prabowo
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- unaids.org - The UNAIDS Homepage
- UN 2001 Declaration of Commitment on HIV/AIDS (PDF) Diarsipkan 2011-07-22 di Wayback Machine.
- UNAIDS Report on the Global AIDS Epidemic: Executive Summary (PDF)
- HIV & AIDS Terminology Guidelines
- AIDS.gov - The Federal Domestic AIDS Resource
- https://www.linkedin.com/in/tina-boonto-754769130/?originalSubdomain=id
- https://www.linkedin.com/in/eliswiden/
- https://www.linkedin.com/in/yasmin-purba-39164a15/
- https://www.linkedin.com/in/bagus-rahmat-prabowo-3a13b932/