Pergi ke kandungan

Partai Demokrat

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
(Dilencongkan daripada Partai Demokrat (Indonesia))
Parti Demokrat
PengerusiAgus Harimurti Yudhoyono
(dipertikaikan)
Setiausaha agungTeuku Riefky Harsa
(dipertikaikan)
Ketua Fraksi DPREdhie Baskoro Yudhoyono
Ditubuhkan2001
Ibu pejabatJakarta
IdeologiPancasila
Sentrisme
Laman sesawang
www.demokrat.or.id

Parti Demokrat (Indonesia: Partai Demokrat) ialah sebuah parti politik di Indonesia. Ditubuhkan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Ogos 2003, parti ini buat pertama kali menyertai Pemilihan Umum Indonesia (PEMILU) pada tahun 2004 dan memenangi undi sebanyak 7.45% (8.455.225) dan mendapatkan 57 kerusi dalam Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Dari hasil Pemilihan Umum Indonesia 2009, Parti Demokrat mendapatkan 148 kerusi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 keseluruhan suara (20,4%). Parti Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada PEMILU sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Pengerusi Parti Demokrat ialah Agus Harimurti Yudhoyono menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada Kongres V Parti Demokrat yang diadakan di Jakarta, 15 Mac 2020, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih menjadi Pengerusi untuk tempoh 2020–2025.

Sejarah parti

[sunting | sunting sumber]

Kerusi DPR 2004

[sunting | sunting sumber]

Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dengan perolehan tersebut, Partai Demokrat meraih peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah bekas Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.

Kerusi DPR 2009

[sunting | sunting sumber]

Dari hasil Pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Kerusi DPR 2014

[sunting | sunting sumber]

Pada Pemilu 2014, jumlah perolehan suara dan perolehan kursi di DPR untuk Partai Demokrat merosot drastis dari posisi pertama pada 2009, menjadi posisi keempat dari 10 partai di DPR, dengan perolehan suara sebanyak 10,19% suara nasional (12.728.913). Perolehan itu disebut-sebut karena kasus beberapa kader partai yang terkait masalah hukum yang membuat citra Partai Demokrat menurun di mata publik.

Kerusi parlimen 2019

[sunting | sunting sumber]

Pada Pemilu 2019, jumlah perolehan suara dan perolehan kursi di DPR untuk Partai Demokrat menurun dari posisi keempat pada 2014, menjadi posisi ketujuh dari 9 partai di DPR, dengan perolehan suara sebanyak 7,77% suara nasional (10.876.507).

Pemilu Total kursi Total pemilihan Persentase Hasil Ketua
2004
57 / 550
8.455.225 7.45% Partai baru Subur Budhisantoso
2009
150 / 560
21.703.137 20,40% 95 kursi Hadi Utomo
2014
61 / 560
12.728.913 10,19% 61 kursi Susilo Bambang Yudhoyono
2019
54 / 575
10.876.507 7,77% 7 kursi Susilo Bambang Yudhoyono berhalangan dan memberikan mandat kepada Agus Harimurti Yudhoyono

Pengerusi

[sunting | sunting sumber]
No. Foto Pengerusi Awal jawatan Akhir jawatan Tempoh
1 Subur Budhisantoso
10 September 2001
23 Mei 2005
1
2 Hadi Utomo
23 Mei 2005
23 Mei 2010
2 (2005)
3 Anas Urbaningrum
23 Mei 2010
23 Februari 2013
3 (2010)
4 Susilo Bambang Yudhoyono
30 Mac 2013[1]
12 Mei 2015
12 Mei 2015[2]
15 Mac 2020
4 (2015)
5 Agus Harimurti Yudhoyono
15 Mac 2020
Penyandang
(dipertikaikan)
5 (2020)

SBY terpilih sebagai Pengerusi

[sunting | sunting sumber]

Pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang diadakan di Bali tanggal 30 Maret 2013, Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum[3]. Susilo Bambang Yudhoyono juga memilih Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat. Syarief Hasan di Kabinet Indonesia Bersatu II juga menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM [4]. Sementara, Marzuki Alie ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum. Adapun Ketua Harian Dewan Pembina dijabat oleh E.E. Mangindaan (Menteri Perhubungan)[5].

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Kader bermasalah

[sunting | sunting sumber]

Hal ini mengemuka setelah Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin dijadikan tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang. M. Nazaruddin bahkan sempat diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menerima fee suap dari proyek SEA Games 2011[6] yang akhirnya menghasilkan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Tak ayal, Andi Malarangeng pun mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 7 Desember 2012 karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang,[7] sementara Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi[8] yang kemudian diikuti penetapan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 atas kasus gratifikasi mobil.[9] Pada tanggal 23 Februari 2013 Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.[10] Angelina Sondakh juga ikut terseret sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi.

#ShameOnYouSBY

[sunting | sunting sumber]

Kemunculan tagar ShameOnYouSBY dan beberapa tagar lainnya di Twitter yang menyerang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat terjadi akibat keluarnya (walk out) sebagian besar anggota Fraksi Partai Demokrat pada saat sidang paripurna pengesahan UU Pilkada yang berakibat pada dipilihnya kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.[11]

Konflik dalaman 2021

[sunting | sunting sumber]

Pada 5 Mac 2021, beberapa ahli Parti Demokrat mengadakan kongres luar biasa untuk melantik Moeldoko sebagai pengerusi parti.[12] Ini bertentangan dengan hasil Kongres Parti Demokrat 2020 yang melantik Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pengerusi untuk tempoh 2020 sehingga 2025.[12][13] Menteri Penyelaras Hal Ehwal Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menekankan bahawa kerajaan menganggap Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pengerusi Parti Demokrat sesuai dengab AD/ART yang dikemukakan pada tahun 2020.[14]

  1. ^ (Indonesia) Sabrina Asril (30 Maret 2013). Aklamasi! "SBY Ketua Umum Partai Demokrat" Check |url= value (bantuan). Kompas.com. Dicapai pada 30 Maret 2013. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  2. ^ Elvan Dany Sutrisno - (13 Mei 2015). "SBY Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PD, PAN Ucapkan Selamat". detik.com. Dicapai pada 13 Mei 2015.
  3. ^ Ahmad Toriq (30 Maret 2013). "Jadi Ketum PD, SBY: Badai Pasti Berlalu". Detik.com. Dicapai pada 30 Maret 2013. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  4. ^ Sabrina Asril (31 Mac 2013). "SBY Tunjuk Syarief Hasan Jadi Ketua Harian Demokrat". Kompas.com. Dicapai pada 31 Mac 2013.
  5. ^ Sabrina Asril (31 Maret 2013). "Rangkap Jabatan, EE Mangindaan Yakin Bisa Bagi Waktu". Kompas.com. Dicapai pada 31 Maret 2013. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  6. ^ KGI (26 Disember 2011). "Siapa Muhammad Nazaruddin?". SkalaNews.com. Diarkibkan daripada yang asal pada 2011-06-24. Dicapai pada 26 Disember 2011.
  7. ^ "Tersangka, Andi Mallarangeng Mundur dari Jabatan Menpora". Kompas.com. 7 Desember 2012. Dicapai pada 7 Desember 2012. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  8. ^ Aditya Revianur (14 Februari 2013). "Anas Tanda Tangani Pakta Integritas". Kompas.com. Dicapai pada 14 Februari 2013.
  9. ^ Ira Sasmita (22 Februari 2013). "Anas Tersangka, Ini Pernyataan Majelis Tinggi Partai". Republika Online. Dicapai pada 22 Februari 2013.
  10. ^ Sandro Gatra (23 Februari 2013). "Anas Mundur Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat". Kompas.com. Dicapai pada 23 Februari 2013.
  11. ^ Hastag ShameOnYouSBY tembus lebih dari 250 ribu kicauan
  12. ^ a b Lubis, Ahmad Arfah Fansuri. "KLB Demokrat di Sumut Tetapkan Moeldoko Jadi Ketum!". detiknews (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 2021-03-08.
  13. ^ Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; tiada teks disediakan bagi rujukan yang bernama :0
  14. ^ "Mahfud: AHY Ketum Demokrat Berdasarkan AD/ART 2020 di Kemenkumham". KOMPAS.com. 2021-03-07. Dicapai pada 2021-03-09.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Templat:Koalisi Indonesia Adil Makmur Templat:Parpol2019 Templat:Parpol2014 Templat:Parpol2009 Templat:Parpol2004