Mil Mi-17
Mil Mi-17 (juga dikenal sebagai seri Mi-8M di kedinasan Rusia) adalah sebuah helikopter angkut kelas menengah rancangan Rusia . Saat ini helikopter ini diproduksi di dua pabrik, yaitu di Kazan dan Ulan-Ude. Helikopter ini adalah pengembangan dari Mil Mi-8 yang menjadi andalan Pakta Warsawa semasa Perang Dingin. Indonesia juga mempunyai beberapa Mil Mi-17 yang dioperasikan oleh TNI-AD.
Tipe | Helikopter angkut |
---|---|
Status | Masih dioperasikan |
Pengguna utama | Rusia |
Pengguna lain | sekitar 60 negara lain |
Tahun produksi | about 12,000[1] |
Acuan dasar | Mil Mi-8 |
Data Teknis
suntingMi-17 dilengkapi tiga pintu sebagai fasilitas akses keluar rmasuk. Masing-masing sebuah pintu terdapat di kanan dan kiri. Selanjutnya di bagian belakang terdapat pintu rampa (ramp door), bukan pintu model cangkang. Di lingkungan TNI, saat ini hanya Mi-17 yang punya pintu ramp, umumnya ramp door ada di pesawat angkut, seperti C-130 Hercules dan CN-235. Sementara untuk pintu model cangkang (clamshell) kini digunakan oleh heli ringan BO-105, dan heli angkut sedang tempo doeloe Mi-4 Hound. Sejenak kembali ke masa lalu, pada tahun 60-an TNI AU pernah mengoperasikan heli angkut berat Mil Mi-6, dan heli ini juga dibekali ramp door dengan ukuran lebih besar.
Terdapat dua dudukan senapan mesin yang tersebar di empat titik (jendela). Sepasang di dekat pintu depan (kanan – kiri), dari pantauan saat ajang Pameran Alutsista TNI AD di lapangan Monas, November 2013 silam, tampak jenis senjatanya adalah FN MAG kaliber 7,62mm. Sedangkan untuk jenis senjata dibelakangnya (kiri dan kanan) adalah tipe SS-1 kaliber 5,56mm. Kehadian dua jenis senapan mesin tadi berifat portable, fungsinya lebih ditekankan sebagai bantuan tembakan secara terbatas.
Selain dudukan senjata tadi, pada sisi kanan dan kiri bagian tengah kabin bisa dipergoki lubang sambungan pipa. Ini tak lain fasilitas bagi empat tabung bahan bakar cadangan yang bisa bisa dipasang menggantikan posisi tempat duduk pasukan. Setiap tabung punya kapasitas sekitar 975 liter. Dalam kondisi standar setiap unit Mi-17 sudah dibekali sepasang tangki bahan bakar dikanan dan kiri luar body dengan kapasitas masing-masing 1000 liter. Bila seluruh kemampuan angkut bahan bakar tadi digabungkan maka secara teknis heli dapat melakukan terbang feri selama 6 jam non stop.
Untuk urusan sumber tenaga, Mi-17 dibekali sepasang mesin turboshaft Isotov TV3-117VMA, setiap mesin mampu menyemburkan daya hingga 2.200 shp. Spesifikasi mesin pada Mi-17adalah sama dengan heli serang Mi-35P, bedanya pada Mi-35P tenaga besar dipakai untuk membawa persenjataan berat maka pada Mi-17 tenaga besar digunakan untuk membawa beban. Karena punya spesifikasi mesin yang serupa, maka untuk perawatan mesin antara Mi-17 dan Mi-35P tidak ada perbedaan.
Bobot badan Mi-17 saat tinggal normalnya adalah 11,1 ton, sementara bobot tinggal landas maksimumnya adalah 13 ton. Dari beban 13 ton tersebut, untuk kapasitas angkut di dalam kabin mencapai 4,07 ton dan kapasitas angkut di luar kabin (seperti membawa roket/bom/rudal/kanon atau sling cargo) bisa mencapai ukuran 5 ton. Meski kodratnya adalah heli angkut, tapi dari pihak pabrikan telah menawarkan 10 jenis varian senjata dan perangkat elektronik yang bisa dibawa. Diantara yang cukup sangar adalah kontainer bom tabur anti personel PFM-1 Butterfly, empat rudal anti tank beragam jenis dengan pemandu laser, empat peluncur roket multi kaliber, dua bom penghancur beton FAB-250GP, ranjau laut, perangkat pengecoh rudal (chaff), torpedo jenis MK46, dan perangkat pengacau sinyal elektronik ICRM.
Dalam hal kecepatan, dengan kondisi bahan bakar 3.700 liter tanpa muatan, kecepatan jelajah maksimum Mi-17 bisa mencapai 262 km per jam. Sedangkan bila bobotnya telah mencapai batas maksimum, kecepatan jelajah hanya bisa 250 km per jam. Dengan memperhitugkan faktor kelebihan muatan sekitar 5 persen dari batas angkut maksimum, jangkauan jelajah Mi-17 adalah 465 km. Sedangkan bila heli terbang tanpa muatan, maka jarak jelajahnya bisa mencapai 590 km. Kehandalan Mi-17 kian kentara dengan adanya unit peralatan catu tenaga cadangan yang memungkinkan Mi-17 mampu mendarat di landasan darurat,seperti tanah lunak, padang salju, bahkan bisa mendarat di air dengan bantuan kaki pelampung.
Masuk ke dalam ruang kokpit, beberapa perangkat avionik yang menyertai seperti peralatan radio pemancar penerima yang bekerja pada gelombang frekuensi tinggi (HF) dan frekuensi sangat tinggi (VHF), radio komunikasi internal (interkom), kompas radio, radar pengukur ketinggian (altimeter) yang dibekali GPWS (Global Positioning & Warning Systems), hingga perangkat autopilot, peralatan efek Doppler, dan perangkat sistem identifikasi kawan/lawan tipe SRO-2M, serta perangkat untuk menabur keping logam (chaff) atau bunga api (flare) sebagai pengecoh rudal.
Jumlah awak Mi-17 adalah tiga orang, untuk konstruksi kokpit menggunakan model ganda berdampingan disertai dua unit kontrol terpisah dan tempat navigator. Melidungi keselamatan awak, bagian hidung terbuang dari kaca khusus yang dapat menahan terjangan proyektil kaliber 7,62mm.
Pengembangan
suntingDikembangkan dari rangka dasar Mi-8, Mi-17 dipasangi dengan mesin TV3-117MT yang lebih besar, rotor, dan transmisi yang dikembangkan untuk Mil Mi-14, bersama dengan pengembangan badan pesawat untuk muatan lebih berat. Pilihan mesin untuk kondisi "panas dan tinggi" adalah mesin Isotov TV3-117VM berdaya 1545 kW (2070 shp). Ekspor baru-baru ini ke China dan Venezuela untuk penggunaan di pegunungan tinggi dilengkapi dengan mesin baru versi VK-2500 dan kontrol FADEC.
Penamaan Mi-17 adalah untuk versi ekspor; AB Rusia mengenalnya sebagai Mi-8MT.
Mil Mi-17 TNI AD / Penerbad
suntingPada dasarnya sesuai kode yang ada, Mi-17-V5 skadron 31 merupakan subvarian pengembangan generasi kelima. Ciri dari heli ini terasa dari warna cat abu-abu untuk dalam kabin yang bisa menampung 30 personel bersenjata lengkap. Tempat duduk personel menempel pada kedua sisi dalam kabin penumpang (posisi saling berhadapan). Bila difungsikan sebagai heli ambulans, kabin dapat diisi 12 tepat tidur lipat dan satu bangku untuk tenaga medis.
Merujuk ke kesatuannya, Skadron 31 Serbu Puspenerbad resmi berdiri pada 23 Maret 2006 dan bermarkas di Lanumad Ahmad Yani, Semarang – Jawa Tengah. Kala itu kekuatannya masih terdiri dari sepasang heli serang Mi-35P Hind. Saat ini komposisi Skadron 31 Serbu sudah dalam kategori lengkap, terdiri dari 5 heli serang Mi-35P dan 12 heli angkut taktis Mi-17-V5. Semua armada heli di skadron ini adalah rancangan biro desain Mil Moscow Helicopter, sedangkan untuk pabrikannya adalah Kazan Helikopter.
Misi Perdamain PBB di Sudan
Sungguh mulia pemerintah Indonesia, meski alutsista yang dimiliki terbatas, termasuk dalam hal kuantitas, tapi tetap menunjukkan rasa “sosial” dalam pergaulan internasional. Hal ini dibuktikan untuk pertama kalinya, Mabes TNI akan mengirimkan tiga helikopter ke dalam misi perdamaian PBB yang bertugas di Darfur, Sudan. Ketiga heli yang terpilih, Mil Mi-17V5 Hip merupakan aset Skadron 31 Serbu (Puspenerbad) yang berpangkalan di Lanumad Ahmad Yani, Semarang. Dengan misi berlabel internasional di daerah konflik, ketiga heli harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan PBB.
Guna memenuhi permintaan ini, Puspenerbad pun menyiapkan tiga helikopter Mi-17V5 terbaik dari 12 unit heli sejenis yang dimiliki. Pilihan jatuh kepada HA-5156, HA-5157, dan HA-5159. Ketiga heli ini adalah hasil pengadaan terakhir tahun 2011 sehingga kondisinya masih sangat baik. Kalau melihat rekam jejaknya, HA-5156 baru mengantongi 115 jam terbang, HA-5157 mengantongi 102 jam terbang, dan HA-5159 mengumpulkan 237 jam terbang. Kondisinya masih sangat baru, dan ini memberikan kepercayaan diri tersendiri kepada Indonesia.
Mi-17 kita satu-satunya yang terbaru, sementara heli negara lain sudah ribuan jam terbang sehingga PBB pun surprise dengan heli kita. Tidak sedikit perombakan dan penambahan dilakukan terhadap ketiga Mi-17 ini guna memenuhi persyaratan yang diminta PBB. Secara umum ketiga heli dituntut mampu terbang instrument, karena tidak tertutup kemungkinan beroperasi di malam hari dan di cuaca yang berubah-ubah, membawa kargo di eksternal, mengirim-mengambil pasukan dengan teknik fastrope serta kemampuan beladiri.
Tidak hanya menyangkut sistem navigasi dan komunikasi, syarat ketat pun dititahkan sampai ke urusan penerbang. Dalam LOA (Letter of Assist) yang disampaikan PBB, disebutkan bahwa untuk mengawaki ketiga heli, Indonesia harus menyiapkan empat set kru yang terdiri dari empat pilot (PiC) dan empat kopilot. Untuk PiC harus memiliki minimal 1.500 jam terbang dengan 750 jam di antaranya in command dan 400 jam pada tipe dimaksud. Sebagai tambahan, PiC juga harus memiliki minimal 30 jam terbang instrument dan 50 jam terbang malam dengan NVG. Sementara kopilot harus mengantongi minimal 100 jam terbang di tipe dimaksud.
Varian
sunting- Mi-8AMT
- Versi sipil tak bersenjata dari Mi-17 hip-H.
- Mi-8AMT(Sh)
- versi Mi-8AMT buatan Ulan-Ude.
- Mi-8MT
- versi yg ditingkatkan dari Mi-8T, ditenagai oelh dua mesin Klimov TV3-117MT turboshaft bertenaga 3846-shp (2868-kW). Penamaan Rusia untuk Mi-17 hip-H.
- Mi-8MTV
- Versi untuk kondisi panas dan tinggi, kabin bertekanan, ditanagai oleh dua mesin Klimov TV3-117VM turboshaft .
- Mi-17PG
- Helikopter pengacau elektronik, mempunyai sistem pengacau H/I-band tunggal.
- Mi-17PI
- Helikopter pengacau elektronik, mempunyai sistem pengacau D-band tunggal.
- Mi-17PP
- Versi pengacau elektronik dari Mi-17 Hip-H. Penamaan Rusianya adalah Mi-8MTPB.
- Mi-17AE
- Versi SAR dan evakuasi medis yg diberikan kepada Polandia.
- Mi-17Z-2
- Versi perang elektronik Ceko.
- Mi-18
- Penamaan asli dari Mil Mi-17.
- Mi-19
- Versi komando Udara untuk komandan tank dan infantri bermotor (berdasar pada airframe Mi-8MT/Mi-17 ).
- Mi-19R
- Versi komando Udara mirip dengan Mi-19 untuk komandan artileri roket (berdasar pada airframe Mi-8MT/Mi-17 ).
- Mi-171
- Dilengkapi dengan mesin turboshaft yang lebih kuat.
- Mi-172
- Versi Ekspor dari Mi-8MTV-3.
Operator
sunting- Afganistan
- Aljazair
- Angola
- Armenia
- Azerbaijan
- Bangladesh
- Belarus
- Bulgaria
- Burkina Faso
- Kamboja
- Tiongkok
- Kolombia
- Kroasia
- Kuba
- Ceko
- Ekuador
- Mesir
- Eritrea
- Etiopia
- Georgia
- Hungaria
- India
- Indonesia
- Irak
- Iran
- Kazakhstan
- Kenya
- Kirgizstan
- Laos
- Latvia
- Lituania
- Makedonia
- Malaysia: (Fire and Rescue version)[1]
- Meksiko
- Federal Preventive Police
- Angkatan Laut Meksiko
- Angkatan Udara Meksiko
- Mongolia
- Myanmar
- Nepal
- Nikaragua
- Korea Utara
- Pakistan
- Papua Nugini
- Peru
- Polandia
- Rumania
- Rusia
- Rwanda: (Mi-17MD)
- Arab Saudi
- Serbia
- Sierra Leone
- Slowakia
- Sri Lanka
- Suriah
- Tajikistan
- Turki: 18 unit bertugas di Kepolisian Turki
- Turkmenistan
- Uganda
- Ukraina
- Uzbekistan
- Venezuela
- Vietnam
Spesifikasi (Mil-17-1V)
suntingKarakteristik umum
sunting- Kru: Tiga - dua pilot dan seorang insinyur
- Kapasitas: 30 tentara atau 12 tandu atau 4.000 kg (£ 8820) kargo internal / 5.000 kg (£ 11.023) eksternal tersampir.
- Panjang: 18,465 m (60 ft 7 in)
- Diameter rotor: 21,25 m (69 ft 10 ½)
- Tinggi: 4.76 m (15 ft 7 ¼ in)
- Daerah Disc: 356 m² (3.834 ft ²)
- Berat kosong: 7.489 kg (£ 16.510)
- Berat Loaded: 11.100 kg (£ 24.470)
- Max. berat lepas landas: 13.000 kg (£ 28.660)
- Powerplant: 2 × Klimov TV3 -117VM turboshafts, 1.633 kW (2.190 shp) masing-masing
Prestasi
sunting- Kecepatan maksimum: 250 km / h (135 knot, 155 mph)
- Rentang: 465 km (251 nm, 289 mi) (standar bahan bakar)
- Layanan langit-langit: 6.000 m (19.690 kaki)
- Tingkat panjat: 8 m / s [ rujukan? ] (1.575 ft / min)
Persenjataan
sunting- hingga 1.500 kg (£ 3300) toko pakai pada enam cantelan, termasuk bom, roket, dan gunpods.
Lihat pula
sunting
- Pengembangan yang berhubungan
- Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era
Album
suntingReferensi
suntingPranala luar
sunting- Mi-17 section at www.aviation.ru Diarsipkan 2006-05-14 di Wayback Machine.
- Venezuelan MI-17 site Diarsipkan 2007-10-14 di Wayback Machine.
- Mi 171V Malaysia Fire Department - Bomba
- Mi-17 Mission System Upgrade
- Helicopter Mi 17
- Mi17-1V Assault - Transport - SAR - Multi Purpose Helicopter
- Mi - 17 Helicopter