Budiman (militer, lahir 1956)
Budiman | |
---|---|
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-29 | |
Masa jabatan 30 Agustus 2013 – 25 Juli 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Panglima TNI | Agus Suhartono (2013) Moeldoko (2013-14) |
Pangdam IV/Diponegoro | |
Masa jabatan Oktober 2009 – Juni 2010 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 25 September 1956 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Independen |
Suami/istri | Wanti Mirzanti |
Almamater | AKABRI (1978) |
Pekerjaan | TNI |
Penghargaan sipil | Adhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama (1978) Wira Adi Nugraha (2001) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1978–2014 |
Pangkat | Jenderal TNI |
NRP | 28826 |
Satuan | Zeni (Kopassus) |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (Purn.) Budiman (lahir 25 September 1956) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-29, ia menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang diangkat menjadi Panglima TNI. Ia berasal dari Korps Zeni (Kopassus).
Budiman merupakan lulusan terbaik Akabri tahun 1978 dan penerima Adhi Makayasa. Ia lulus dari Seskoad tahun 1994 dan Sesko TNI tahun 2001. Ia menjadi KSAD dari tanggal 30 Agustus 2013 sampai 25 Juli 2014,[1][2][3] dan ia digantikan oleh Gatot Nurmantyo. Jenderal Budiman lahir di Jakarta dan menikah dengan Wanti Mirzanti. Budiman merupakan KSAD ketiga yang berasal dari korps zeni, sebelumnya ada G.P.H. Djatikusumo yang merupakan KSAD pertama dan Try Sutrisno yang menjadi KSAD pada 1986-1988.
Pendidikan militer
[sunting | sunting sumber]- Akabri 1978 (Lulusan Terbaik - Adhi Makayasa & Tri Sakti Wiratama)
- Sesarcab Zeni
- Dik PARA
- Diklapa I
- Diklapa II
- Seskoad (Lulusan Terbaik Susreg XXXI 1994)
- Sesko TNI 2001 (Lulusan Terbaik - Wira Adi Nugraha)
- Lemhannas RI
Karier militer
[sunting | sunting sumber]- Letnan Dua s/d Kapten
- Danton Yonzipur 3 Kodam III/Siliwangi (1979)
- Pama Kopassus (1980)
- Danki A Yonzipur 3 Kodam III/Siliwangi (1981)
- Dankitar Akabri Darat (1983)
- Pasiops Yon Dewasa Tarsis Akmil (1984)
- Dan Kotakta Yontar Remaja (1988)
- Kasi Siapsat Bagbinsat Ditziad (1989)
- Danden Zipur 6/Kodam VI/Tanjungpura (1990)
- Kazi Kopassus (1994)
- Danyonzipur 10 Kostrad (1995)
- Pabandya 2/Latgab Paban II/Sopsad (1996)
- Sespri Wakasad (1997)
- Sespri Kasad (1998)
- Koorspri Kasad (1998)
- Danpusdikzi Kodiklatad (1999)
- Paban II/Bindik Spersad (2002)
- Danrem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi (2003)
- Pa Sahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI (2008)
- Sesmilpres Kemsetneg (2008)
- Pangdam IV/Diponegoro (2009)
- Dankodiklat TNI AD (2010)
- Wakasad (2011)
- Sekjen Kemhan (2013)
- Kepala Staf Angkatan Darat (2013)
Kerjasama Riset
[sunting | sunting sumber]Pada April 2014, Jenderal TNI Budiman menginisiasi riset bersama TNI-AD dan pihak akademis (Surya University). Tujuan utama riset tersebut adalah untuk mewujudkan kemandirian pengadaan alutsista dalam negeri. Hasil riset pengembangan alat utama sistem pertahanan (alutsista) berbasis teknologi tinggi yang digarap bersama Surya University tersebut memakan waktu beragam yaitu berkisar enam bulan hingga satu tahun.[4][5][6][7] Sedikitnya ada 15 program riset teknologi alutsista yang dibuat. Diantaranya adalah:
- Superdrone, yakni pesawat tanpa awak untuk pemantauan suatu daerah. Dibeberapa negara digunakan sebagai pesawat pembom.
- Alat konvensi BBM ke BBG, dengan ini sepeda motor TNI AD akan menggunakan bahan bakar hibrid; bensin dan gas. Subsidi gas lebih murah dibandingkan subsidi bensin. Motor menggunakan gas 3 kg bisa menempuh jarak 240–300 km.
- Bioetanol dari sorgum, dilengkapi dengan genset yang sudah dimodifikasi sehingga cocok dengan bioetanol ini. Harganya lebih murah dan memungkinkan masyarakat bisa membuat sendiri bahan bakar tuk rumahan.
- Laser gun, senjata untuk latihan menembak. Tetapi pelurunya diganti dengan berkas sinar laser. Komputer membuat tembakannya seperti tembakan peluru. Hal ini untuk menghemat penggunaan peluru.
- Open BTS. Dengan BTS ini, TNI AD bisa membuat jaringan seluler sendiri. Alat ini cocok untuk daerah-daerah pedalaman.
- VOIP Based MESH network, sistem jaringan yang tidak tergantung pada salah satu point (self healing).
- APRS and MESH Network, sistem untuk mengatur alutsista dan tentara ketika berada dilapangan. Dilengkapi dengan sistem tracking GPS.
- Nanosatelit, satelit yang beratnya hanya 1 kg. Untuk tahap ini baru bisa dipakai untuk komunikasi saja.
- Integrated Optronic Defense System, sistem pertahanan dengan memanfaatkan sistem optik dan elektronika.
- Simulasi komputer 1, software yang dikembangkan untuk menganalisis tank atau alat perang lainnya dan mempelajari kekurangan dan kelemahan Tank tersebut.
- Simulasi komputer 2, software untuk menganalisis berbagai senapan.
- Gyrocopter, prototipe motor terbang, diharapkan dapat membantu transportasi antar pulau-pulau kecil di Indonesia.
- IPv6.
- Multirotor, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.
- Frapping bird, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Brevet Kehormatan | |
---|---|
Brevet Komando Korpaskhas | |
Brevet Hiperbarik TNI AL | |
Brevet Hiu Kencana (2013)[16] | |
Wing Penerbang TNI AU Kelas I (2013)[17] |
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Dinas Sejarah TNI AD (2022), Jenderal TNI Budiman, Kasad Peduli Kesejahteraan Prajurit
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Prihandoko (29 Agustus 2013). "Letnan Jenderal Budiman Dipastikan Menjabat KSAD". Tempo.co. Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-31. Diakses tanggal 29 Agustus 2013.
- ^ "Letjen TNI Budiman Menjadi Kasad Baru". Beritasatu.com. 29 Agustus 2013. Diakses tanggal 29 Agustus 2013.
- ^ Dicopot dari Kasad, Jenderal Budiman akan jadi Pati TNI Situs Website Merdeka.com
- ^ Artikel:"TNI AD dan Akademisi Kembangkan Alutsista Dalam Negeri" diJPNN.com[pranala nonaktif permanen]
- ^ Artikel:"TNI AD Kembangkan 15 Teknologi Alutsista Buatan Sendiri" di Vivanews.com
- ^ Foto:"Riset Teknologi TNI AD" di Metrotvnews.com[pranala nonaktif permanen]
- ^ "TNI AD Kembangkan 15 Teknologi Alutsista Buatan Sendiri" di JPNN.com[pranala nonaktif permanen]
- ^ Fiansyah, Rahmat (11 September 2013). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Jenderal Budiman Terima Brevet Kehormatan dari Kopassus". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Januari 2023.
- ^ Daftar WNI yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Jasa Tahun 2004 – sekarang (PDF). Diakses tanggal 2020-12-20.
- ^ "10 Perwira Tinggi TNI Terima Bintang Dharma". tni.mil.id. 1 Oktober 2011. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "Tiga Kepala Staf Angkatan dan Pati TNI Terima Tanda Kehormatan". tni.mil.id. 21 Maret 2014. Diakses tanggal 12 Maret 2022.
- ^ "BINTANG YUDHA DHARMA UNTUK 142 PATI TNI". tni.mil.id. 28 Desember 2010. Diakses tanggal 26 April 2022.
- ^ "PANGLIMA TNI SEMATKAN BINTANG YUDHA DHARMA UTAMA KEPADA MENHAN". tni.mil.id. 12 Agustus 2009. Diakses tanggal 26 April 2022.
- ^ "Former Indonesian Army Chief of Staff Receives Prestigious Military Award". Mindef Singapore (dalam bahasa Inggris). 7 April 2015. Diakses tanggal 29 Juni 2022.
- ^ a b Dinas Sejarah TNI AD 2022, hlm. 54, 255.
- ^ "Panglima TNI Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana". Puspen TNI. 30 September 2013. Diakses tanggal 27 Januari 2023.
- ^ "KASAD, KABIN SERTA MENKES DISEMATI WING PENERBANG KEHORMATAN". Dispen TNI AU. 04 Okt 2013. Diakses tanggal 27 Januari 2023.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Profil Letjen Budiman pada situs web Kompas.com
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Haryadi Soetanto |
Pangdam IV/Diponegoro 2009–2010 |
Diteruskan oleh: Langgeng Sulistiyono |
Didahului oleh: Moeldoko |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 2013–2014 |
Diteruskan oleh: Gatot Nurmantyo |