Lompat ke isi

Kontrol logika terprogram

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PLC dan rangkaian masukan/keluaran

Kontrol logika terprogram atau kendali logika tertataolah (bahasa Inggris: programmable logic controller atau PLC) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengendalian mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti pengindra, relai, cont seperti tampilan tangga. Di samping menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan lagi.

Pendahuluan

[sunting | sunting sumber]

Kontrol kendali industri pada awalnya mengandalkan pada relay elektromekanik. Relay ini bekerja bedasarkan prinsip kemagnetan. Sistem kendali ini memiliki beberapa kelemahan, diantranya: (1) membutuhkan ruang kontrol yang besar (2) perawatannya susah (3) pengembangan sistem tidak mudah (4) butuh waktu yang lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan mengembangkan sistem kendali dengan relay elektromekanik.

Perkembangan komponen mikroelektronik pada akhirnya mampu menghasilkan sistem yang dapat menggantikan fungsi puluhan bahkan ratusan relay elektromekanik hanya dengan satu keping chip mikrokontroller yang dapat diprogram.

Pemrograman

[sunting | sunting sumber]

Cara Setting Type Pemrograman

[sunting | sunting sumber]

Cara Setting Type Pemrograman yang akan digunakan

Untuk pemrograman SFC harus menggunakan alat bantu dengan nama Touch Pendant/Konsole (Tidak menggunakan komputer seperti pada pemrograman Ladder). Pemrograman dengan Touch Pendant ini sangat cocok untuk editing Program PLC di lapangan.

Contoh Pemrograman PLC

[sunting | sunting sumber]

Contoh Pemrograman SFC

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah contoh sederhana Ladder Pemrograman:

Contoh Ladder Pemrograman

Dan Jika DiKonversikan ke dalam SFC Pemrograman, sebagai Berikut:

Contoh SFC Pemrograman

Komponen-Komponen PLC

[sunting | sunting sumber]

PLC terdiri dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan fungsi kontrol dalam sistem otomatisasi. Berikut adalah beberapa komponen utama yang ada dalam PLC:

Unit Pemrosesan Sentral (Central Processing Unit/CPU)

[sunting | sunting sumber]

CPU merupakan otak dari PLC yang bertanggung jawab untuk menjalankan program dan mengendalikan operasi sistem. CPU menerima input dari modul input, memprosesnya sesuai dengan program yang telah diprogram, dan menghasilkan output yang dikirim ke modul output. CPU juga mengatur siklus kerja PLC[1], termasuk pemrosesan input-output, eksekusi program, dan komunikasi dengan perangkat lain.

Modul Input

[sunting | sunting sumber]

Modul input berfungsi untuk menerima sinyal input dari berbagai perangkat, seperti sensor, saklar, atau tombol tekan. Modul input ini mengubah sinyal-sinyal input tersebut menjadi bentuk yang dapat diproses oleh CPU. Setiap modul input biasanya memiliki beberapa saluran input, yang dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat input.

Modul Output

[sunting | sunting sumber]

Modul output bertugas mengendalikan perangkat output, seperti motor, katup solenoida, lampu, atau perangkat lainnya. Modul output menerima instruksi dari CPU dan menghasilkan sinyal output yang dapat mengontrol perangkat-perangkat tersebut. Seperti modul input, modul output juga memiliki beberapa saluran output yang dapat dihubungkan dengan perangkat output.

Modul Komunikasi

[sunting | sunting sumber]

Modul komunikasi digunakan untuk menghubungkan PLC dengan perangkat-perangkat lain dalam sistem. Modul ini memungkinkan pertukaran data antara PLC dan perangkat eksternal, seperti komputer, panel operator, atau perangkat lainnya. Dengan adanya modul komunikasi, kita dapat memantau dan mengendalikan PLC dari jarak jauh, serta mentransfer data secara efisien.

PLC dilengkapi dengan memori yang digunakan untuk menyimpan program kontrol, data variabel, dan konfigurasi sistem. Ada dua jenis memori utama dalam PLC, yaitu program memory dan data memory. Program memory berfungsi untuk menyimpan program yang telah diprogram, sedangkan data memory digunakan untuk menyimpan nilai-nilai variabel yang digunakan dalam program.

Panel Operator

[sunting | sunting sumber]

Panel operator merupakan antarmuka pengguna yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan PLC. Panel operator biasanya berupa layar sentuh (touchscreen) atau tombol-tombol kontrol yang memungkinkan kita untuk memasukkan perintah, memantau status sistem, dan melihat data yang berkaitan dengan operasi PLC. Panel operator juga dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi dan pemrograman PLC.

Komponen-komponen tersebut bekerja secara terintegrasi untuk menjalankan fungsi kontrol dalam PLC. Dengan pemahaman yang baik tentang komponen-komponen ini, kita dapat merancang dan mengatur sistem otomatisasi yang efisien dan handal menggunakan PLC. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang cara kerja PLC dan langkah-langkah dalam pemrogramannya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ AuthorArdian (2023-06-13). "Programmable Logic Controller (PLC): Pengertian, Fungsi, dan Pengaplikasiannya". ILMU TEKNIK. Diakses tanggal 2023-06-15.