Meminta pertanyaan
Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai tata bahasa, gaya penulisan, hubungan antarparagraf, nada penulisan, atau ejaan. |
Meminta pertanyaan adalah kesalahan berpikir di mana kesimpulan yang diambil telah diambil atau diasumsikan sebelumnya. Sebagai contoh, kita bisa mengambil kalimat "semua pria perokok adalah jantan" yang sebenarnya telah mengasumsikan bahwa pria yang merokok adalah orang yang berani atau maskulin. Namun, ini tidak selalu benar karena merokok bukanlah satu-satunya tindakan yang menunjukkan keberanian.
Jadi, kesimpulan ini sebenarnya sudah diambil sebelumnya dan tidak didukung oleh bukti yang kuat.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Frasa asli yang digunakan oleh Aristoteles dari mana "meminta pertanyaan" berasal adalah τὸ ἐξ ἀρχῆς αἰτεῖν, atau terkadang ἐν ἀρχῇ αἰτεῖν, yang artinya 'meminta hal pertama'. Makna yang dimaksudkan oleh Aristoteles erat kaitannya dengan jenis argumen dialektis yang dibahasnya dalam Topiknya, Buku VIII: sebuah perdebatan formal di mana pihak yang membela mengajukan sebuah teori yang harus dicoba dipatahkan oleh pihak yang menyerang dengan mengajukan pertanyaan ya atau tidak dan menyimpulkan beberapa inkonsistensi antara jawaban-jawaban dan teori asli.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Fallacies (Bagian 3)". School of Information Systems. Diakses tanggal 2024-02-22.
- ^ Shander, Aryeh; Gernsheimer, Terry (2014-10). "Are We Begging a Question or Begging an Answer?". Anesthesia & Analgesia. 119 (4): 755–757. doi:10.1213/ane.0000000000000397. ISSN 0003-2999.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Februari 2024. |