Nicolas Appert
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Nicolas Appert (Châlons-en-Champagne 1749 - Massy 1841) adalah penemu proses pengalengan. Pada tahun 1804 ia mendirikan ruang kerja dengan lima puluh karyawan untuk membuat pabrik pengalengan yang semakin terkenal. Pabrik ini hancur pada tahun 1815 setelah invasi Prusia. Nicolas Appert kembali ke Massy tahun 1836 dan meninggal di sana pada tanggal 1 Juni 1841.[1]
Appert diakui sebagai penemu metode paling efektif untuk mengawetkan makanan, yaitu dengan mengalengkannya. Konsep briliannya ini muncul sekitar tahun 1810, di tengah kebutuhan militer Perancis akan inovasi dalam pengawetan makanan. Napoleon Bonaparte bahkan menawarkan hadiah sebesar 12 ribu franc, setara dengan sekitar Rp 25 juta saat ini, sebagai insentif bagi penemu yang berhasil.
Bisnis Appert berkembang pesat karena metodenya mampu mengawetkan berbagai jenis makanan melalui proses pembotolan. Dengan metode ini, daging, unggas, telur, susu, dan bahan makanan lainnya dapat bertahan lebih lama.
Appert menggunakan metode sederhana di mana ia mengisi botol dengan makanan dan meninggalkan ruang udara di bagian atas, kemudian menyumbatnya secara perlahan. Botol kemudian dibungkus dengan kanvas sebagai pelindung sebelum direbus. Metode ini begitu mudah dipahami dan diimplementasikan sehingga menyebar dengan cepat.
Pada tahun 1810, seorang penemu Inggris bernama Peter Durand, yang memiliki keturunan Perancis, mematenkan metode Appert. Karena popularitasnya, teknik pengawetan makanan pada waktu itu sering disebut sebagai "appertisation" atau metode ala Appert.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Nicolas Appert | Biography & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-07.
- ^ Sekar Afrisia, Rizky (23 Maret 2015). "Makanan Kaleng Pertama di Dunia Dihargai Rp 25 Juta". CNN Indonesia. Diakses tanggal 06 Juni 2024.