Surah Al-Ahzab
Al-Sajdah Al-Ahzab Saba' | |
Arti | Golongan Yang Bersekutu |
---|---|
nomor | 33 |
Nama lain | - |
Juz | Juz 21 (ayat 1-30) & Juz 22 (ayat 31-73) |
Wahyu | |
No. urut pewahyuan | 90 |
Klasifikasi | Madaniyah |
Informasi | |
Jumlah ayat | 73 |
Jumlah kata | 1307 |
Jumlah huruf | 5787 |
Surah Al-Ahzab (bahasa Arab:الْأحزاب, Al-Ahzāb) adalah surah ke-32 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-90 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini disebut sebagai Al-Ahzab karena menyinggung koalisi orang-orang musyrik dan demikian juga karena terkait dengan ghazwa (perang) Ahzab. Dalam surah ini terdapat beberapa hukum fikih dimana bagian terpentingnya membahas secara khusus tentang Rasulullah saw dan para istrinya.
Identitas Surah Al-Ahzab
Surah ini disebut sebagai Al-Ahzab karena menyinggung koalisi orang-orang musyrik dan demikian juga karena terkait dengan ghazwa (perang) Ahzab yaitu pada ayat 9 hingga 25. Perang Ahzab merupakan perang bersejarah kaum Muslimin melawan kabilah-kabilah dan kelompok-kelompok musuh yang dalam Al-Quran disebut sebagai Ahzab. Kata Ahzab digunakan sebanyak 2 kali dalam surah ini, yaitu pada ayat 20 dan 22. Jumlah ayat pada surah ini sesuai dengan kesepakatan pendapat para qari adalah 73 ayat. dan jumlah katanya adalah 1307 serta hurufnya adalah 5787. Surah Al-Ahzab adalah surah ke-32 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-90 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini adalah surah Madaniyah. Dari sisi isi, surah Al-Ahzab termasuk sebagai surah Al-Matsani dan relatif berukuran kecil yaitu kurang lebih dari setengah juz Al-Quran. [1]
Tema Utama
Dalam surah ini terdapat beberapa hukum fikih dimana bagian terpentingnya membahas secara khusus tentang Rasulullah saw dan para istrinya di antaranya pada ayat 27 hingga ayat 34 dan ayat 59, pernikahan seseorang dengan istri anak angkatnya setelah cerai dibolehkan (ayat 37), tingkatan pembagian warisan (ayat 6), hukum-hukum terkait dengan talak dan iddah (ayat 49), perempuan yang dapat (mubah) dan haram dinikahi, dan hukum hijab serta pakaian untuk wanita.
Tema lain yang diangkat dalam surah ini secara global tentang perang Bani Quraizha, pertolongan-pertolongan gaib dalam menolong orang-orang beriman, kisah Zaid (anak angkat Rasulullah) yang telah menceraikan istrinya dan kemudian Rasulullah saw menikahi istri yang telah ditalak itu serta jawaban atas kritikan orang-orang munafik atas masalah ini, ayat tathir yang menyatakan kesucian Ahlulbait Nabi saw (ayat 33), dan ayat amanah (ayat 72). [2]
Catatan Kaki
Daftar Pustaka
- Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand. Tehran: Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2. disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi. Tehran: Dustan-Nahid, 1377 S.