Haihat Minna al-Dzillah (bahasa Arab: هَيْهَاتَ مِنَّا الذِّلَّة) adalah slogan perlawanan Imam Husain as yang dilontarkannnya pada peristiwa Asyura, yang artinya, "Pantang kami menghinakan diri."

Bendera bertuliskan "Haihat minna al-Dzillah" pada longmarch Arbain

Menurut sumber sejarah, pada peristiwa Karbala, Ubaidillah bin Ziyad memerintahkan pasukannya untuk memaksa Imam Husain as agar menyerahkan diri atau berperang melawannya. Pada hari Asyura Imam Husain as berkhotbah di depan pasukan Umar bin Sa'ad, ia berkata, "Ubaidillah bin Ziyad menawarkanku dua pilihan: menghunus pedang atau menghinakan diri (dia ingin kami berperang melawannya atau menyerahkan diri kepadanya), Haihat Minna al-Dzillah (Pantang kami menghinakan diri)."[1]

Imam Husain as menyampaikan bahwa Allah swt, Rasulullah saw, orang-orang Mukmin dan berakal sehat akan menolak kehinaan, karenanya ia lebih memilih mati mulia daripada hidup hina (karena harus taat kepada orang-orang zalim). [2]

Dalam sebagian referensi sejarah, kata "الدَّنِيئَةُ menggantikan posisi الذِّلَّة sehingga kalimatnya menjadi "هَيْهَاتَ مِنَّا الدَّنِيئَةُ" (Haihat Minna al-Daniyah) yang berarti: Mustahil kami rendahkan harga diri. [3]

Sebagai salah satu pelajaran Asyura, kalimat tersebut kemudian menjadi slogan yang digemakan dalam demonstrasi dan peringatan hari-hari besar di bulan Muharram dan Safar.

Catatan Kaki

  1. Mas'udi, Itsbat al-Washiah, hlm. 166
  2. Mas'udi, Itsbāt al-Washiyah, hlm. 166
  3. Ibnu Syu'bah Harrani, Tuhaf al-'Uqul, hlm. 241

Daftar Pustaka

  • Ibnu Syu'bah Harrani, Hasan bin Ali. Tuhaf al-Uqul an Āl ar-Rasul. Peneliti: Ali Akbar Ghaffari. Qom: Daftare Intisayarati Islami, cet. II, 1404 H.
  • Mas'udi, Ali bin Husain. Isbāth al-Washiyah li al-Imam Ali bin Abi Thalib. Qom: Intisyarat Anshariyan, cet. III, 1384 HS.