Headline

Setop Persekusi Warga Kritis

Pelaku pembubaran diskusi sempat menyalami dan mencium tangan personel kepolisian setelah melancarkan aksi.

Fokus

I-EU Cepa di Ujung Jalan Perundingan Tanpa Kemajuan

Pemerintah Indonesia mulai geram. Pasalnya, Uni Eropa disebut kerap mengulur kesepakatan dengan terus mengubah isu dalam perundingan.

Hari Kereta Api Nasional 28 September, Begini Sejarah dan Maknanya

Ajeng Tamyiz
28/9/2024 07:40
Hari Kereta Api Nasional 28 September, Begini Sejarah dan Maknanya
Hari Kereta Api Nasional 28 September(Dok. KAI)

TANGGAL 28 September diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional untuk menghormati tindakan patriotik para pekerja kereta api yang berhasil merebut Balai Besar Kereta Api Bandung dari penjajah.

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai pada 17 Juni 1864, saat pembangunan stasiun dan jalur kereta api pertama oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J. Baron Sloet van de Beele. Jalur ini menghubungkan Semarang dengan Vorstenlanden (sekarang Solo dan Yogyakarta) dengan panjang 26 kilometer, menjadi kereta api antar kota pertama di Indonesia.

Pembangunan jalur ini dilakukan oleh perusahaan swasta, Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Stasiun yang dibangun oleh NISM, yaitu Stasiun Tanggung di Desa Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kini menjadi stasiun kereta api tertua di Indonesia. Stasiun ini memiliki gaya arsitektur Swiss Chalet, dengan atap pelana berdekorasi dan tiang konstruksi yang terlihat jelas.

Baca juga : Bagaimana Cara Cek Jadwal dan Pembelian Tiket Kereta Api Jarak Jauh?

Selain jalur Semarang-Vorstenlanden, pemerintah Hindia Belanda juga membangun jalur kereta api melalui Staatssporwegen (SS), perusahaan kereta api milik pemerintah. Rute pertama jalur SS, yaitu Surabaya-Pasuruan-Malang, berhasil dioperasikan pada 8 April 1875.

Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang. Saat itu, Jepang mengambil alih sistem perkeretaapian di Indonesia dan mengganti nama Kereta Api Indonesia (KAI) menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

Tiga tahun setelah pengambilalihan tersebut, tepatnya pada 17 Agustus 1945, Indonesia merebut kembali stasiun dan kantor pusat kereta api yang sebelumnya dikuasai Jepang. Puncaknya terjadi pada 28 September 1945, ketika sekelompok buruh berhasil merebut kontrol atas Balai Besar Kereta Api Bandung, yang merupakan infrastruktur transportasi penting saat itu.

Baca juga : Kewajiban Kerja Paruh Waktu Mahasiswa Bentuk Nyata Perbudakan di Kampus

Perjuangan ini menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI) dan kelahiran Hari Kereta Api Nasional, yaitu tanggal 28 September.

Kini, dengan perkembangan infrastruktur dan pengakuan identitas internasional, perusahaan Kereta Api Indonesia telah berganti nama menjadi PT. Kereta Api Indonesia (KAI).

Peringatan Hari Kereta Api Nasional memiliki beberapa tujuan, antara lain:

  1. Meningkatkan Kesadaran: Mengedukasi masyarakat tentang peran penting kereta api dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan sebagai moda transportasi yang efisien.
  2. Menghargai Perjuangan: Menghormati jasa dan pengorbanan para buruh kereta api yang berjuang untuk kemerdekaan, serta memberikan penghargaan atas kontribusi mereka dalam sektor transportasi.
  3. Mendorong Pembangunan: Memotivasi pemerintah dan masyarakat untuk berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur kereta api demi kemajuan transportasi dan perekonomian.
  4. Promosi Kereta Api: Mendorong masyarakat untuk lebih memanfaatkan transportasi kereta api sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan efisien.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya