Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Juni 2019, Peserta Asuransi Mikro Capai 22 Juta

Kompas.com - 27/07/2019, 14:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Direktur Inklusi Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Mochamad Muchlasin saat memaparkan perkembangan asuransi mikro di Banyuwangi, Jumat (26/7/2019).FIKA NURUL ULYA Direktur Inklusi Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Mochamad Muchlasin saat memaparkan perkembangan asuransi mikro di Banyuwangi, Jumat (26/7/2019).

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Asuransi mikro cenderung mengalami pertumbuhan setiap tahun, dalam jumah peserta, premi, maupun klaim. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) peserta asuransi mikro tercatat sekitar 22 juta pada Juni 2019.

"Saat ini peserta sudah mencapai 22 juta dibanding tahun 2014 sekitar 10 juta peserta. Peningkatan terbanyak berada di tahun 2015, jumlah pesertanya 18.305.561 dari 10.992.664 tahun 2014," kata Direktur Inklusi Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Mochamad Muchlasin di Banyuwangi, Jumat (26/7/2019).

Sementara dari sisi premi, tercatat Rp 2.841 premi terkumpul hingga Juni 2019. Jauh lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar Rp 120,3 miliar.

"Kalau untuk klaim sampai Juni 2019 nominalnya sudah ada 94.100 klaim dengan besaran Rp 520,41 miliar," jelas Muchlasin.

Muchlasin mengatakan, asuransi mikro yang ditawarkan kepada masyarakat ini bermacam-macam, mulai dari asuransi jiwa dan asuransi umum.

Baca: Ini Rahasia Dapatkan Asuransi yang Murah dan Terbaik

Namun, perolehan peserta dan premi masih didominasi oleh asuransi jiwa. Terdapat sekitar  70 persen peserta asuransi jiwa sementara asuransi umum hanya berkisar 30 persen. Jumlah premi asuransi jiwa juga telah mencapai 90 persen.

"Penggunaan asuransi mikro syariah juga relatif kecil dibandingkan dengan asuransi mikro konvensional. Asuransi mikro syariah hanya 24 persen dengan premi 14 persen, sedangkan konvensional mencapai 76 persen dengan premi 86 persen," ujar Muchlasin.

Adapun saluran pemasarannya paling banyak dipasarkan oleh asuransi bank sebesar 56 persen. Berdasarkan data OJK, terdapat 53 perusahaan yang telah mendapat lebih dari 15 juta peserta hingga Juni 2019.

Sementara, pemasaran asuransi mikro dari agen Laku Pandai seperti Bank BNI dan Bank BRI juga menyumbang pertumbuhan positif.

Menurut Muchlasin mengacu pada data OJK, PT Asuransi BRI Life bekerjasama dengan agen BRILink sudah mendapat 681.143 peserta, sementara PT BNI Life Insurance melalui agen 46 telah mendapat 489 peserta.

"Jumlah peserta BRI Life ini telah menyumbang 2,5 persen dari total 22 juta peserta tadi," pungkas Muchlasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Dorong Produksi Biodiesel Meningkat hingga 50 Persen pada 2025

Prabowo Dorong Produksi Biodiesel Meningkat hingga 50 Persen pada 2025

Ekbis
ERT PPA Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Fokus pada Kesehatan dan Kebutuhan Dasar

ERT PPA Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Fokus pada Kesehatan dan Kebutuhan Dasar

Rilis
Harga Bawang Putih Makin Mahal, Kemendag Dorong Importir Segera Realisasikan Perizinan Impor

Harga Bawang Putih Makin Mahal, Kemendag Dorong Importir Segera Realisasikan Perizinan Impor

Ekbis
Adaro Bakal Tebar Dividen Rp 41,6 Triliun, Ubah Nama Jadi Alamtri Resources

Adaro Bakal Tebar Dividen Rp 41,6 Triliun, Ubah Nama Jadi Alamtri Resources

Cuan
Asosasi Bantah Ban Bisa Kadaluarsa

Asosasi Bantah Ban Bisa Kadaluarsa

Ekbis
Asosiasi Minta Kemenperin Segera Keluarkan Standar GMP untuk Industri Ban Vulkanisir

Asosiasi Minta Kemenperin Segera Keluarkan Standar GMP untuk Industri Ban Vulkanisir

Industri
Awas Jebakan Badman, Ini Cara Cegah Penipuan Berkedok Kartu Fisik DANA

Awas Jebakan Badman, Ini Cara Cegah Penipuan Berkedok Kartu Fisik DANA

BrandzView
Buka Peluang Bisnis Baru, Askrindo Syariah Jalin Kerja Sama KBG dengan BRI

Buka Peluang Bisnis Baru, Askrindo Syariah Jalin Kerja Sama KBG dengan BRI

Ekbis
Pemerintah Lepas Ekspor Udang Perdana ke Brunei Darussalam Senilai Rp 1,66 Miliar

Pemerintah Lepas Ekspor Udang Perdana ke Brunei Darussalam Senilai Rp 1,66 Miliar

Ekbis
Pemerintah Targetkan Penyerapan Garam Produksi Dalam Negeri Capai 775.702,39 Ton pada 2025

Pemerintah Targetkan Penyerapan Garam Produksi Dalam Negeri Capai 775.702,39 Ton pada 2025

Ekbis
Suku Bunga Acuan BI adalah Apa? Ini Pengertian dan Pengaruhnya

Suku Bunga Acuan BI adalah Apa? Ini Pengertian dan Pengaruhnya

Ekbis
Menperin Sebut Impor Garam Tak Mungkin Dihilangkan, tapi Bisa Dikurangi

Menperin Sebut Impor Garam Tak Mungkin Dihilangkan, tapi Bisa Dikurangi

Ekbis
Lewat Perpres Baru, Mentan Sebut 147 Regulasi Dipangkas untuk Sederhanakan Distribusi Pupuk Subsidi

Lewat Perpres Baru, Mentan Sebut 147 Regulasi Dipangkas untuk Sederhanakan Distribusi Pupuk Subsidi

Ekbis
64.751 Pekerja Ter-PHK Selama 2024, Terbanyak di Jakarta

64.751 Pekerja Ter-PHK Selama 2024, Terbanyak di Jakarta

Ekbis
Menakar Imbas Kebijakan Trump bagi Ekonomi Indonesia

Menakar Imbas Kebijakan Trump bagi Ekonomi Indonesia

Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau