BANYUWANGI, KOMPAS.com - Asuransi mikro cenderung mengalami pertumbuhan setiap tahun, dalam jumah peserta, premi, maupun klaim. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) peserta asuransi mikro tercatat sekitar 22 juta pada Juni 2019.
"Saat ini peserta sudah mencapai 22 juta dibanding tahun 2014 sekitar 10 juta peserta. Peningkatan terbanyak berada di tahun 2015, jumlah pesertanya 18.305.561 dari 10.992.664 tahun 2014," kata Direktur Inklusi Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Mochamad Muchlasin di Banyuwangi, Jumat (26/7/2019).
Sementara dari sisi premi, tercatat Rp 2.841 premi terkumpul hingga Juni 2019. Jauh lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar Rp 120,3 miliar.
"Kalau untuk klaim sampai Juni 2019 nominalnya sudah ada 94.100 klaim dengan besaran Rp 520,41 miliar," jelas Muchlasin.
Muchlasin mengatakan, asuransi mikro yang ditawarkan kepada masyarakat ini bermacam-macam, mulai dari asuransi jiwa dan asuransi umum.
Baca: Ini Rahasia Dapatkan Asuransi yang Murah dan Terbaik
Namun, perolehan peserta dan premi masih didominasi oleh asuransi jiwa. Terdapat sekitar 70 persen peserta asuransi jiwa sementara asuransi umum hanya berkisar 30 persen. Jumlah premi asuransi jiwa juga telah mencapai 90 persen.
"Penggunaan asuransi mikro syariah juga relatif kecil dibandingkan dengan asuransi mikro konvensional. Asuransi mikro syariah hanya 24 persen dengan premi 14 persen, sedangkan konvensional mencapai 76 persen dengan premi 86 persen," ujar Muchlasin.
Adapun saluran pemasarannya paling banyak dipasarkan oleh asuransi bank sebesar 56 persen. Berdasarkan data OJK, terdapat 53 perusahaan yang telah mendapat lebih dari 15 juta peserta hingga Juni 2019.
Sementara, pemasaran asuransi mikro dari agen Laku Pandai seperti Bank BNI dan Bank BRI juga menyumbang pertumbuhan positif.
Menurut Muchlasin mengacu pada data OJK, PT Asuransi BRI Life bekerjasama dengan agen BRILink sudah mendapat 681.143 peserta, sementara PT BNI Life Insurance melalui agen 46 telah mendapat 489 peserta.
"Jumlah peserta BRI Life ini telah menyumbang 2,5 persen dari total 22 juta peserta tadi," pungkas Muchlasin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.