Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Industri Kosmetik Nasional Tumbuh Fenomenal, Pemerintah Dorong Hasilkan Produk Berdaya Saing Global

Kompas.com - 20/02/2024, 21:13 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring meningkatnya populasi penduduk Indonesia berusia muda dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga penampilan dan kesehatan kulit, industri kecantikan nasional semakin berkembang dengan melahirkan banyak brand kosmetik lokal. 

Tren penggunaan produk lokal juga menjadi indikasi meningkatnya kualitas produk yang mampu bersaing dengan berbagai brand dari luar negeri.

Pertumbuhan fenomenal industri kosmetik di Indonesia ditandai dengan pertumbuhan jumlah industri kosmetik di Indonesia yang mencapai 21,9 persen, yakni dari 913 perusahaan pada 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan 2023. 

Industri kosmetik nasional juga mampu menembus pasar ekspor. Pada periode Januari-November 2023, nilai ekspor secara kumulatif untuk produk kosmetik, wewangian, dan essential oils tercatat mencapai 770,8 juta dollar Amerika Serikat (AS).

“Dengan komposisi 95 persen industri kosmetik lokal merupakan industri kecil dan menengah (IKM), industri ini tercatat mampu menyerap tenaga kerja sekitar 59.886 orang pada 2022,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan ke pabrik PT Pillars Cosmetiklon Indonesia di Tangerang, Banten, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Penerapan Good Governance Berbasis Digital Lebih Baik, Indeks SPBE Kemenko Perekonomian Meningkat

Dari berbagai produk yang dihasilkan perusahaan kosmetik di Indonesia, segmen pasar terbesar didominasi segmen perawatan diri (personal care) dengan volume pasar sebesar 3,18 miliar dollar AS pada 2022, disusul skincare sebesar 2,05 miliar dollar AS, kosmetik 1,61 miliar dollar AS, dan wewangian 39 juta dollar AS.

Potensi market size secara nasional pada 2023 bisa mencapai 467.919 produk atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. 

Sementara itu, secara global diperkirakan dapat mencapai 473.21 miliar dollar AS pada 2028 dengan pertumbuhan rata-rata 5,5 persen per tahun.

Lebih lanjut, penjualan produk personal care dan kosmetik mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini di tengah masifnya perkembangan e-commerce di Indonesia. 

Baca juga: Dukung Kebijakan Berbasis Riset, BRIN Serahkan Naskah Kebijakan ke Kemenko Perekonomian

Sejak 2018 hingga 2022, personal care dan kosmetik merupakan tiga teratas penjualan di marketplace, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13.287,4 triliun dan volume transaksi 145,44 juta.

Dewasa ini, pasar kosmetik dan personal care juga digerakkan tren dan kesadaran penggunaan kosmetik berlabel halal. 

Hal tersebut mendorong munculnya produk dan merek baru yang memadukan bahan-bahan alami sebagai inovasi produk kecantikan.

Potensi industri kecantikan

Industri kecantikan nasional mempunyai potensi yang sangat luas untuk dikembangkan, mengingat melimpahnya sumber daya alam sebagai bahan baku kosmetik. 

Selain itu, Indonesia memiliki warisan budaya leluhur tentang tanaman berkhasiat sebagai obat dan perawatan tubuh. 

Baca juga: Kemenko Perekonomian: KEK Catat Kenaikan Investasi dan Lebihi Target 2023

Potensi pasar dalam negeri juga cukup besar yang ditandai dengan meningkatnya jumlah populasi usia produktif sebagai pengguna produk kecantikan. 

Tumbuh suburnya produk kosmetik lokal bersertifikasi halal pun dapat didorong ke negara yang potensial dengan produk kosmetik halal, seperti berbagai negara di Timur Tengah dan Afrika.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga berharap, hadirnya PT Pillars Cosmetiklon Indonesia dalam industri kecantikan nasional dapat memajukan industri kosmetik di Indonesia.

“Saya berharap industri kosmetik di Indonesia untuk semakin berkembang dan berdaya saing di pasar dalam negeri dan mulai membuka pasar ekspor yang lebih luas,” ujarnya melansir ekon.go.id. 

Airlangga juga berharap, PT Pillars Cosmetiklon Indonesia dapat berperan serta mendukung penguatan blue economy dengan semakin banyak memanfaatkan bahan baku kosmetik dari perairan Indonesia. 

Baca juga: Ekonomi Negara Maju Lambat, Pemerintah Tingkatkan Kinerja Ekspor

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom: Harus Bisa Bangkitkan Daya Beli di 100 Hari Pertama

Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom: Harus Bisa Bangkitkan Daya Beli di 100 Hari Pertama

Ekbis
Prabowo Dorong Produksi Biodiesel Meningkat hingga 50 Persen pada 2025

Prabowo Dorong Produksi Biodiesel Meningkat hingga 50 Persen pada 2025

Ekbis
ERT PPA Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Fokus pada Kesehatan dan Kebutuhan Dasar

ERT PPA Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Fokus pada Kesehatan dan Kebutuhan Dasar

Rilis
Harga Bawang Putih Makin Mahal, Kemendag Dorong Importir Segera Realisasikan Perizinan Impor

Harga Bawang Putih Makin Mahal, Kemendag Dorong Importir Segera Realisasikan Perizinan Impor

Ekbis
Adaro Bakal Tebar Dividen Rp 41,6 Triliun, Ubah Nama Jadi Alamtri Resources

Adaro Bakal Tebar Dividen Rp 41,6 Triliun, Ubah Nama Jadi Alamtri Resources

Cuan
Asosasi Bantah Ban Bisa Kadaluarsa

Asosasi Bantah Ban Bisa Kadaluarsa

Ekbis
Asosiasi Minta Kemenperin Segera Keluarkan Standar GMP untuk Industri Ban Vulkanisir

Asosiasi Minta Kemenperin Segera Keluarkan Standar GMP untuk Industri Ban Vulkanisir

Industri
Awas Jebakan Badman, Ini Cara Cegah Penipuan Berkedok Kartu Fisik DANA

Awas Jebakan Badman, Ini Cara Cegah Penipuan Berkedok Kartu Fisik DANA

BrandzView
Buka Peluang Bisnis Baru, Askrindo Syariah Jalin Kerja Sama KBG dengan BRI

Buka Peluang Bisnis Baru, Askrindo Syariah Jalin Kerja Sama KBG dengan BRI

Ekbis
Pemerintah Lepas Ekspor Udang Perdana ke Brunei Darussalam Senilai Rp 1,66 Miliar

Pemerintah Lepas Ekspor Udang Perdana ke Brunei Darussalam Senilai Rp 1,66 Miliar

Ekbis
Pemerintah Targetkan Penyerapan Garam Produksi Dalam Negeri Capai 775.702,39 Ton pada 2025

Pemerintah Targetkan Penyerapan Garam Produksi Dalam Negeri Capai 775.702,39 Ton pada 2025

Ekbis
Suku Bunga Acuan BI adalah Apa? Ini Pengertian dan Pengaruhnya

Suku Bunga Acuan BI adalah Apa? Ini Pengertian dan Pengaruhnya

Ekbis
Menperin Sebut Impor Garam Tak Mungkin Dihilangkan, tapi Bisa Dikurangi

Menperin Sebut Impor Garam Tak Mungkin Dihilangkan, tapi Bisa Dikurangi

Ekbis
Lewat Perpres Baru, Mentan Sebut 147 Regulasi Dipangkas untuk Sederhanakan Distribusi Pupuk Subsidi

Lewat Perpres Baru, Mentan Sebut 147 Regulasi Dipangkas untuk Sederhanakan Distribusi Pupuk Subsidi

Ekbis
64.751 Pekerja Ter-PHK Selama 2024, Terbanyak di Jakarta

64.751 Pekerja Ter-PHK Selama 2024, Terbanyak di Jakarta

Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau