Akrilonitril butadiena stiren
Halaman artikel ini diterjemahkan, sebagian atau seluruhnya, dari halaman di en.wikipedia yang berjudul butadiene styrene artikel. Lihat pula butadiene styrene&action=history sejarah suntingan halaman aslinya untuk melihat daftar penulisnya. |
Monomer dalam polimer ABS
| |
Biji plastik ABS
| |
Penanda | |
---|---|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
Sifat | |
(C8H8·C4H6·C3H3N)n | |
Densitas | 1.060–1.080 g·cm−3[1] |
Tidak larut dalam air | |
Senyawa terkait | |
Senyawa terkait
|
Acrylonitrile, butadiene and styrene (monomers) |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Akrilonitril butadiena stirena (ABS) (bahasa Inggris: acrylonitrile butadiene styrene) dengan formula kimia (C8H8)x· (C4H6)y·(C3H3N)z adalah sejenis kopolimer termoplastik yang tersusun dari polimer-polimer lainnya. Suhu transisi kaca dari ABS adalah sekitar 105 °C (221 °F)[2] dan merupakan zat padat amorf yang tidak mempunyai titik leleh yang tetap.
ABS adalah kopolimer yang terdiri dari tiga jenis monomer berbeda hasil dari polimerisasi akrilonitril dan stirena dengan polibutadiena. Komposisi ketiga jenis monomer ini dapat bervariasi dari 15% - 35% akrilonitril, 5% - 30% butadiena dan 40% - 60% stirena. Hasil dari polimerisasi ini adalah persilangan antara rantai polibutadiena yang lebih panjang dengan kopolimer akrilonitil-stirena yang relatif lebih pendek. Kelompok-kelompok nitril yang berdekatan terpolarisasi dan terikat satu sama lain menyebabkan ABS lebih kuat daripada polistirena murni. Dari ini, stirena yang memberikan kesan mengkilap pada permukaan ABS sedangkan polibutadiena yang merupakan bahan sejenis karet meberikan nilai ketangguhan yang tinggi bahkan pada suhu rendah. Secara umum, ABS biasanya digunakan pada aplikasi di antara suhu -20 °C sampai dengan 80 °C (-4 °F sampai 176 °F) tergantung pada struktur dan komposisi monomer yang membuatnya. Beberapa jenis ABS tahan panas bahkan dapat digunakan untuk aplikasi sampai dengan suhu 100 °C.[butuh rujukan]
Sifat material
[sunting | sunting sumber]Sifat dasar paling penting dari ABS adalah ketahanan pada benturan dan ketangguhan. Modifikasi dalam komposisi monomer yang membentuk ABS dapat menyebakan variasi dalam ketahanannya pada benturan, suhu dan ketangguhan. Ini menyebabkan ABS dapat diproduksi dengan banyak jenis kategori tingkatan dan varian. Dua kategori besar dari ABS adalah yang dipergunakan untuk injeksi dan ekstrusi. Lalu juga ada jenis ABS untuk tingkat ketahanan benturan tinggi, sedang atau tahan panas.
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]ABS banyak digunakan dalam bidang teknik, seperti misalnya untuk kebutuhan elektronik, otomotif, dll. Hal ini dikarenakan ABS mempunyai kekuatan kejut dan kekenyalan yang tinggi dibanding polistiren, sehingga sangat cocok untuk aplikasi pada komponen-komponen yang bergerak.
Selain aplikasi yang luas untuk keperluan mekanikal dan teknik, ABS juga mulai digunakan untuk aplikasi elektronik karena beberapa jenis ABS mempunyai ciri-khas tahan api (flame retardant), namun juga dikarenakan karakteristik elektriknya yang baik, yang tidak berubah pada bentang frekuensi yang luas.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Matbase". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-17. Diakses tanggal 3 July 2014.
- ^ "Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) Typical Properties Generic ABS | UL Prospector". plastics.ulprospector.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-25.