Biennale Jogja
Biennale Jogja (BJ) adalah salah satu acuan utama dalam meninjau perkembangan seni rupa Indonesia. Sejarah kegiatan seni rupa dapat ditelusuri sejak penyelenggaraannya yang pertama pada 1988 di Yogyakarta. Selama lebih dari dua dasawarsa, rangkaian pameran BJ telah memberikan dampak pada munculnya karya-karya, sosok seniman, dan wacana yang mewarnai perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia dan Yogyakarta khususnya. Biennale Jogja diselenggarakan oleh Yayasan Biennale Jogja. Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) berdiri pada 23 Agustus 2010 dengan misi untuk menginisiasi dan memfasilitasi berbagai upaya mendapatkan konsep strategis perencanaan kota yang berbasis seni-budaya, penyempurnaan blue print kultural kota masa depan sebagai ruang hidup bersama yang adil dan demokratis. YBY juga berfokus pada pengembangan dan pengelolaan kekayaan budaya sebagai upaya untuk membangun dan mengoptimalkan seluruh potensi kreativitas dari manusia-manusia pencipta karya budaya maupun pemanfaatan seluruh aset budaya yang telah ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]- Biennale Seni Lukis Yogyakarta I (1988)
- Biennale Seni Lukis Yogyakarta II (1990)
- Biennale Seni Lukis Yogyakarta III (28 Juli - 05 Agustus 1992)
- Biennale Seni Lukis Yogyakarta IV (1994)
- Biennale Seni Rupa Yogyakarta V (1997)
- Biennale Seni Rupa Yogyakarta VI (1999)
- Biennale Yogyakarta VII - (2003): "Countrybution"
- Biennale Jogja VIII - (2005): "Di Sini dan Kini"
- Biennale Jogja IX - (2007): "Neo-Nation"
- Biennale Jogja X - (2009): "Jogja Jamming: Gerakan Arsip Seni Rupa Yogyakarta"
- Biennale Jogja XI Equator #1 - (2011): "Shadow Lines: Indonesia meets India"
- Biennale Jogja XII Equator #2 - (2013): "Not A Dead End: Indonesia meets Arab"
- Biennale Jogja XIII Equator #3 - (2015): "Hacking Conflict: Indonesia meets Nigeria"
- Biennale Jogja XIV Equator #4 - (2017): "Age of Hope: Indonesia meets Brazil"
- Biennale Jogja XV Equator #5 - (20 Oktober - 30 November 2019): "Indonesia bersama Asia Tenggara"[1]
- Biennale Jogja XVI Equator #6 - (31 Oktober - 14 November 2021): "Indonesia with Oceania" Rangkaian Pameran Biennale Jogja XVI [1]
- Biennale Jogja 17 - (6 Oktober – 25 November 2023): “TITEN: Pengetahuan Menubuh, Pijakan Berubah” [2]
Pameran Terkait
[sunting | sunting sumber]Bali Art Biennale dari 2000[2]
Balinale - Bali International Film Festival [3]
Bandung Design Biennale Ada 4 pameran Bandung Design Biennale dari 2017-2023
Banten Biennale (2017)
Biennale Jatim Ada 9 pameran Biennale Jatim dari 2005 - 2021
CP Biennale ada 2 pameran CP Biennale, 2003 dan 2005
Jakarta Biennale Ada 17 pameran Biennale Jakarta, dari 1968 sampai 2021.
Klaten Biennale [4]
Pameran Besar Seni Rupa (PBSR) Ada 7 pameran PBSR mulai dari 2008 sampai 2019.[5]
Pameran Besar Seni Nasional (PBSN) Ada 3 pameran PBSN mulai dari 2017 sampai 2021.[6]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- ^ Rangkaian Pameran Biennale Jogja XV [3]
- ^ Bali Art Biennale 2005 [4]
- ^ Bali International Film Festival 2021[5]
- ^ Klaten Biennale adalah satu dari sepuluh biennale seni rupa yang ada, masih ada, atau pernah ada sepanjang empat dasawarsa “biennalisasi” Indonesia[6]
- ^ Pameran Besar Seni Rupa 2019 Angkat Akar Budaya Borneo [7]
- ^ [8][9]