Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia
Tampilan
Berbeda dengan kategori Film, Aktor/Aktris, dan Sutradara, penghargaan untuk Cerita Asli Terbaik baru mulai diberikan dalam Festival Film Indonesia tahun 1960. Pada tahun 1990 penghargaan cerita asli terbaik tidak diberikan. Di bawah ini adalah daftar penerima penghargaan cerita asli terbaik sejak 1960. Mulai tahun 1979, nama pemenang diikuti nominasi terbaik lainnya. Sempat dihapuskan pada tahun 2004 sampai tahun 2010, penghargaan ini kembali diberikan mulai tahun 2011; namun hanya sampai tahun 2013 untuk kemudian kembali ditiadakan.
1960 - 1980
[sunting | sunting sumber]- 1960:
- 1967: Misbach Jusa Biran - Menyusuri Djedjak Berdarah
- 1973:
- 1974:
- 1975:
- 1976:
- 1977:
- 1978:
- 1979:
- 1980:
1981 - 1992
[sunting | sunting sumber]- 1981:
- 1982: Arifin C. Noer - Serangan Fajar
- 1983: Asrul Sani - Sorta (Tumbuh Bunga di Sela Batu)
- 1984:
- 1985: Syuman Djaya - Kerikil-Kerikil Tajam
- 1986: Teguh Karya - Ibunda
- 1987: Asrul Sani - Nagabonar
- 1988: Eros Djarot - Tjoet Nja' Dhien
- 1989: Imam Tantowi - Si Badung
- 1990: -- Tidak Ada Pemenang --
- 1991: Dimas Haring dan S. Dias Ximenes - Langit Kembali Biru
- 1992: Asrul Sani - Nada dan Dakwah
2004 - 2010
[sunting | sunting sumber]-- Ditiadakan --
2011 - 2013
[sunting | sunting sumber]- 2011: Kamila Andini - The Mirror Never Lies
- Benni Setiawan - Masih Bukan Cinta Biasa
- Hanung Bramantyo - ? (Tanda Tanya)
- Salman Aristo - Jakarta Maghrib
- Sarjono Sutrisno dan Muhammad Yusuf - Tebus
- 2012: Danial Rifki - Tanah Surga... Katanya
- 2013: Titien Wattimena - Sang Pialang