Donor elektron
Donor elektron adalah entitas kimia yang mendonasikan elektron ke senyawa lain. Entitas ini adalah agen pereduksi (reduktor) yang, akibat elektron yang disumbangkannya, dengan sendirinya teroksidasi dalam prosesnya.
Zat pereduksi umumnya mengalami perubahan kimiawi permanen melalui reaksi kimia kovalen atau ionik. Hal ini mengakibatkan transfer satu elektron atau lebih secara lengkap dan tidak dapat. Namun, dalam banyak keadaan kimiawi, transfer muatan elektronik ke akseptor elektron mungkin hanya berupa pecahan, yang berarti elektron tidak sepenuhnya ditransfer, tetapi menghasilkan resonansi elektron antara donor dan akseptor. Hal ini mengarah pada pembentukan kompleks transfer muatan yang komponen-komponennya sebagian besar mempertahankan identitas kimianya.
Daya donor elektron dari molekul donor diukur dengan potensial ionisasinya yang merupakan energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari orbital molekul terisi yang paling tinggi. Keseimbangan energi keseluruhan (ΔE), yaitu energi yang diperoleh atau hilang, dalam transfer donor-akseptor elektron ditentukan oleh perbedaan antara afinitas elektron akseptor (A) dan potensial ionisasi (I):
Dalam kimia
[sunting | sunting sumber]Dalam kimia, golongan donor elektron yang mendonasikan tidak hanya satu, tetapi satu set elektron berpasangan yang membentuk ikatan kovalen dengan molekul akseptor elektron, dikenal sebagai basa Lewis. Fenomena ini memunculkan bidang kimia asam-basa Lewis yang luas.[1] Kekuatan pendorong untuk donor elektron dan perilaku akseptor dalam kimia didasarkan pada konsep elektropositivitas (untuk donor) dan elektronegativitas (untuk akseptor) dari entitas atom atau molekul.
Dalam biologi
[sunting | sunting sumber]Dalam biologi, donor elektron melepaskan elektron selama respirasi sel, yang menghasilkan pelepasan energi. Mikroorganisme, seperti bakteri, memperoleh energi dalam proses transfer elektron. Melalui mesin selulernya, mikroorganisme mengumpulkan energi untuk digunakan. Hasil akhirnya adalah elektron disumbangkan ke akseptor elektron. Selama proses ini (rantai transpor elektron), donor elektron teroksidasi dan akseptor elektron berkurang. Hidrokarbon minyak bumi, pelarut yang kurang terklorinasi seperti vinil klorida, bahan organik tanah, dan senyawa anorganik tereduksi adalah semua senyawa yang dapat bertindak sebagai donor elektron. Reaksi ini menarik tidak hanya karena memungkinkan organisme memperoleh energi, tetapi juga karena terlibat dalam biodegradasi alami kontaminan organik.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jensen, W.B. (1980). The Lewis acid-base concepts : an overview. New York: Wiley. ISBN 0-471-03902-0.