Final Fantasy X
Final Fantasy X (ファイナルファンタジーX , Fainaru Fantajī Ten) adalah permainan peran yang merupakan judul kesepuluh seri permainan Final Fantasy dan permainan pertama dalam seri ini yang dirilis untuk PlayStation 2. Saat diluncurkan pada tahun 2001, ia masuk dalam daftar dua puluh permainan paling laris sepanjang masa, dan telah menjual lebih dari 7,75 juta unit di seluruh dunia. Mengambil tempat di sebuah dunia khayalan bernama Spira, cerita permainan ini berfokus pada sekelompok petualang dan misinya dalam mengalahkan sebuah kekuatan yang menghancurkan, yang dikenal sebagai "Sin".
Permainan ini memiliki peran penting dalam seri Final Fantasy karena menandai transisi penggunaan latar belakang pre-render menuju penggunaan penuh dunia 3 dimensi, melalui kemampuan grafik PlayStation 2 yang kuat (walau gambar latar 2 dimensi masih ditemui pada interior beberapa bangunan tertentu). Ia juga merupakan yang pertama dalam seri Final Fantasy yang mampu menampilkan rentang ekspresi wajah realistis yang luas, di samping pengembangan teknologi efek grafik lainnya, seperti variasi pencahayaan dan bayangan pada pakaian karakter yang satu dengan yang lainnya.[2] Final Fantasy X juga merupakan yang pertama dalam seri ini yang menghadirkan aktor-aktor pengisi suara dan judul pertama yang melahirkan sebuah permainan kelanjutan (sequel) langsung, Final Fantasy X-2.
Final Fantasy X juga menandai kemajuan-kemajuan signifikan lainnya untuk seri Final Fantasy. Misalnya, karena implementasi suara, durasi adegan-adegan dalam cerita berlangsung sesuai dengan panjang dialog yang dibawakan,[2] yang pada judul-judul sebelumnya menggunakan subtitel yang bergulung. Final Fantasy X menghadirkan perubahan untuk desain dunianya, berfokus pada dunia yang realistis. Sistem permainan secara signifikan juga meninggalkan judul-judul pendahulunya, dengan penggunaan elemen-elemen baru lainnya.
Sistem Permainan
[sunting | sunting sumber]Seperti permainan seri Final Fantasy sebelumnya, Final Fantasy X menampilkan cerita perspektif orang ketiga, dengan para pemain secara langsung menavigasi karakter utamanya, Tidus, ke berbagai penjuru dunia untuk berinteraksi dengan objek-objek dan orang-orang. Tidak seperti seri sebelumnya, tetapi, peta dunia dan kota-kota sudah terintegrasi secara penuh, dengan daerah luar dari kota-kota sudah terskala. Ketika pemain menghadapi musuh, latar berganti menjadi sebuah area perang dimana karakter dan musuh saling menunggu untuk giliran menyerang.[3]
Sistem permainan Final Fantasy X berbeda dengan seri-seri permainan Final Fantasy sebelumnya karena seri ini tidak menyajikan peta dunia dengan perspektif mata burung yang menghubungkan seluruh lokasi-lokasi pada permainan. Seri-seri sebelumnya menyajikan sebuah representasi miniatur dari area-area ekspansif antara kota-kota dan lokasi distrik lainnya, yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Di Final Fantasy X, hampir seluruh lokasi-lokasi pada dasarnya terhubung terus menerus dan tidak pernah berpindah ke peta dunia. Koneksi dari satu lokasi ke lokasi lain kebanyakan tersusun secara linear, membentuk sebuah jalan sempit pada lokasi di permainan, walaupun nantinya sebuah pesawat tersedia pada akhir permainan, yang memberikan kemampuan pada pemain untuk menavigasi Spira lebih cepat. Seperti seri-seri sebelumnya, Final Fantasy X memiliki beberapa permainan mini, khususnya permainan mini olahraga fiksi di dalam air, "blitzball".[4]
Sistem Pertempuran
[sunting | sunting sumber]Final Fantasy X memperkenalkan Conditional Turn-Based Battle (kondisi berdasarkan pergiliran, disingkat sebagai CTB) yang menggantikan sistem tradisional seri-seri sebelumnya, yaitu sistem Active Time Battle (kondisi berdasarkan waktu di dunia nyata, disingkat sebagai ATB), yang pertama kali digunakan pada Final Fantasy IV. Apabila konsep ATB mempertimbangkan waktu di dunia nyata, sistem CTB merupakan format berdasarkan pergiliran yang memberhentikan pertempuran pada saat giliran masing-masing karakter. Dengan demikian, desain CTB memperbolehkan pemain untuk memilih aksi tanpa harus mempertimbangkan waktu. Sebuah timeline grafis yang berada pada pojok kanan atas layar menampilkan detail mengenai siapa yang akan menerima giliran berikutnya. Pemain dapat mengontrol lebih dari tiga karakter dalam pertempuran, walaupun sebuah sistem pergantian karakter memperbolehkan pemain untuk mengganti salah satu karakter dengan karakter yang tidak berada di grup yang sedang berada di pertempuran kapan saja. "Limit Break", atau serangan spesial pada seri Final Fantasy, terdapat kembali di Final Fantasy X dengan nama lain, yaitu "Overdrive". Kebanyakan teknik overdrive interaktif, membutuhkan input tombol-tombol dari pemain untuk menambah keefektifan overdrive.[5] Walaupun pada awalnya overdrive dapat dibuka apabila karakter menerima jumlah luka yang signifikan, pemain dapat memodifikasi syarat-syarat untuk membuka overdrive.[6]
Final Fantasy X memperkenalkan sebuah sistem summoning (memanggil sebuah makhluk) yang juga dimiliki oleh seri-seri permainan ini sebelumnya. Apabila pada seri sebelumnya ketika sebuah makhluk dipanggil, melakukan satu aksi, lalu pergi, maka makhluk yang disebut "aeon" di Final Fantasy X datang dan menggantikan grup pertempuran, berperang sendirian dan pertempuran selesai sampai aeon memenangkan pertempuran. Aeon hilang dari area pertempuran bila ia mati atau diberhentikan oleh pemain, dan kemudian digantikan kembali oleh grup pertempuran sebelumnya. Aeon memiliki statistik, perintah, serangan spesial, mantra, dan overdrive mereka sendiri. Pemain akan mendapat lima aeon serambi menjalankan permainan, tetapi tiga aeon tambahan dapat pemain dapatkan dengan cara menyelesaikan beberapa tugas sampingan.[5]
Sphere Grid
[sunting | sunting sumber]Sebagaimana judul-judul sebelumnya dalam seri permainan ini, para pemain memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan karakter-karakter pemain dengan cara mengalahkan musuh-musuh dan memperoleh benda-benda, walaupun sistem poin pengalaman atau EXP (singkatan dari kata bahasa inggris experience point) digantikan oleh sebuah sistem baru yang bertajuk "Sphere Grid", atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "Jaring Bola". Bila pada sistem sebelumnya karakter-karakter mendapatkan bonus statistik untuk atribut mereka setelah naik tingkat, maka pada seri ini setiap karakter mendapatkan "Tingkat Sphere" setelah mengoleksi "poin kemampuan" atau AP (singkatan dari kata bahasa inggris ability point). Tingkat Sphere memperbolehkan pemain untuk bergerak di sekitar Sphere Grid, sebuah koneksi simpul-simpul yang membentuk jaring dan di dalamnya terdapat beberapa bonus statistik dan kemampuan. Sebuah "Sphere" dapat digunakan pada sebuah simpul pada Sphere Grid, untuk membuka fungsi dari sebuah simpul kepada karakter yang dipilih.[7]
Sistem Sphere Grid juga memperbolehkan para pemain untuk mengustomisasi karakter secara penuh bahkan kontras dengan peran mereka dalam pertempuran, misalnya mengubah Yuna yang perannya seorang penyihir putih menjadi seseorang dengan kekuatan fisik yang luar biasa dan mengubah ahli pedang Auron menjadi seorang penyembuh. Di dalam versi Internasional dan PAL, terdapat sebuah versi opsional kustomisasi Sphere Grid, yakni versi "Expert"; dalam versi ini, semua karakter mulai dengan berada tengah-tengah jaring dan dapat memilih jalan dan mengambil statistik yang pemain pilih, untuk memberi peran pada karakter sesuai kehendak pemain. Sebagai gantinya, jaring versi ini memiliki jumlah simpul yang lebih sedikit, sehingga mengurangi jumlah peningkatan statistik yang tersedia.[8]
Cerita
[sunting | sunting sumber]Latar dan karakter
[sunting | sunting sumber]Final Fantasy X di-set di sebuah dunia fiksi bernama Spira, di mana terdapat sebuah daratan yang luas yang dibagi menjadi 3 sub-daratan, dikelilingi oleh pulau-pulau tropis kecil. Spira menyertakan berbagai iklim, mulai dari Pulau Besaid dan Kilika yang beriklim tropis, daerah Mi'hen yang beriklim sedang, sampai area Macalania dan Mt. Gagazet yang beriklim dingin. Walaupun secara dominan Spira ditinggali oleh ras manusia, Spira menyajikan sebuah variasi ras-ras. Beberapa dari ras-ras contohnya adalah Al Bhed, yang jago dalam teknologi tetapi juga merupakan sub-grup dari manusia yang kehilangan haknya dengan mata hijau ungu dan bahasa yang unik.[9][10] Ras Guado tidak mirip dengan manusia dalam penampilan, dengan jari yang panjang dan beberapa kemampuan arboreal lainnya. Yang lebih tidak mirip dengan manusia adalah ras yang mirip dengan singa, yaitu Ronso, dan ras yang mirip kodok, Hypello. Sebuah sub-grup dari ras-ras Spira yang dapat "dirasa" adalah "unsent" (dalam bahasa Indonesia, artinya "belum dikirim"), kematian dengan kekuatan batin yang kuat yang tetap hidup dalam bentuk jasmani. Di Spira, yang mati dan tidak dikirim ke Farplane oleh seorang summoner akan iri dengan kehidupan dan mengalami transformasi menjadi "iblis", monster-monster yang dapat dihadapi sepanjang permainan;[11] namun, unsent dengan kasih sayang yang kuat terhadap kehidupan dunia dapat tetap berada pada bentuk manusia mereka. Fauna lainnya di Spira, selain dari beberapa yang diambil dari binatang asli, seperti kucing, anjing, burung, dan kupu-kupu; juga ikut memasukkan raksasa, hewan amphibi bernama shoopuf (yang mirip dengan gajah; dan hewan fiksi yang mirip dengan Emu, chocobo, yang muncul di hampir seluruh permainan seri Final Fantasy. Spira sangat berbeda dengan dunia bergaya Eropa yang umumnya ditemukan pada seri Final Fantasy sebelumnya, menjadi dimodel lebih mirip dengan Asia Tenggara, terutama pengaruh dalam hal vegetasi, topografi, arsitektur, dan nama-nama.[12]
Ada tujuh karakter utama di Final Fantasy X, dimulai dengan Tidus, seorang remaja muda yang ceria dan seorang bintang pemain blitzball dari Zanarkand, yang mencari jalan pulang setelah pertemuan dengan Sin yang membawanya ke Spira.[9] Untuk melakukannya, dia bergabung bersama Yuna, seorang summoner yang sedang dalam sebuah perjalanan untuk mendapatkan Aeon Terakhir dan membunuh monster raksasa yang menyerupai ikan paus, "Sin".[13] Yang menemani perjalanan mereka adalah: Kimahri Ronso, prajurit muda dari suku Ronso yang selalu menjaga Yuna saat masa kecilnya;[14] Wakka, seorang pemain blitzball yang adik laki-lakinya dibunuh oleh Sin;[15][16] dan Lulu, seorang penyihir hitam beraliran stoikisme yang dekat dengan Yuna dan Wakka.[13] Saat perjalanan, Auron bergabung dengan mereka, seorang prajurit suci, yang bekerja dengan ayah Tidus dan ayah Yuna untuk membunuh Sin 10 tahun sebelumnyaa;[17]. Rikku juga bergabung dengan grup, seorang gadis Al Bhed yang penuh semangat dan orang ramah pertama yang Tidus temui saat mendatangi Spira.[9]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Cerita dimulai secara in medias res (pada pertengahan cerita), dengan protagonis utamanya, Tidus, menunggu kawan-kawannya di luar dari reruntuhan sebuah kota tua. Tidus menarasikan kejadian-kejadian yang menyebabkan kejadian di permainan saat itu, mencakup hampir seluruh alur cerita dari permainan.[18] Cerita dimulai di kota asal Tidus, sebuah kota metropolitan dengan teknologi tinggi di Spira, dimana ia adalah seorang bintang olahraga di dalam air terkenal, blitzball.[19] Saat sebuah turnamen blitzball, kota diserang oleh sebuah makhluk raksasa di mana Auron, pria yang sebenarnya bukan dari Zanarkand, menyebutnya "Sin".[20] Sn menghancurkan Zarnarkand, membawa Tidus dan Aaron ke Spira.[9]
Saat mendatangi Spira, Tidus diselamatkan oleh tim penyelamat Al Bhed di daerah tersebut. Saat menanyakan Tidus di mana dia berasal, salah satu dari mereka, Rikku, memberitahu dia bahwa Sin telah menghancurkan Zanarkand 1000 tahun yang lalu.[21] Setelah Sin menyerang kembali, Tidus terpisah dari para penyelam dan terbawa arus menuju sebuah pulau tropis, Pulau Besaid, dimana ia bertemu dengan Wakka, kapten dari tim blitzball lokal.[15] Wakka memperkenalkan Tidus kepada Yuna, seorang summoner muda yang akan pergi dalam sebuah perjalanan spiritual untuk mendapat Aeon Terakhir dan membunuh Sin;[13][22] bersama para pelindungnya, Lulu dan Kimahri. Sementara itu, Tidus bergabung untuk membantu Wakka dalam turnamen blitzball yang akan berlangsung untuk mencari jalan kembali pulang.[13][23][24] Grup berpergian ke sekitar Spira untuk mendapatkan aeon-aeon, bertahan terhadap serangan-serangan dari Sin dan "keturunan"-nya yang berupa monster yang disebut Sinspawn.[25] Setelah turnamen, Auron bergabung bersama merka, di mana ia meyakinkan Tidus untuk menjadi pelindung Yuna.[26] Ia mengungkapkan kepada Tidus bahwa ayah Yuna, Lord Braska; ayah Tidus, Jecht; dan dirinya sendiri melakukan perjalanan spiritual yang sama untuk membunuh Sin sepuluh tahun yang lalu.[17] Tidus pikir ayahnya telah mati di laut sepuluh tahun sebelumnya.[27] Diikuti serangan lainnya dari Sin, Rikku bergabung dengan grup, di mana Rikku nantinya mengungkapkan bahwa ia merupakan sepupu Yuna.[28]
Ketika grup sampai di Kota Guadosalam, ketua dari Guado, Seymour Guado, melamar Yuna, mengklaim bahwa pernikahan tersebut akan meringankan kesedihan Spira.[29] Di Kuil Macalania, grup melihat sebuah pesan dari ayah Seymour, Jyscal, yang memberitahukan bahwa dia dibunuh oleh anaknya sendiri, yang sekarang bertujuan untuk menghancurkan Spira.[30] Grup bertemu kembali dengan Yuna untuk melawan Seymour dalam pertempuran, berhasil membunuhnya;[31] segera setelah kejadian tersebut, Sin menyerang, memisahkan Yuna dari yang lainnya.[32] Sementara mencari Yuna di Pulau Bikanel, tanah asal dari para Al Bhed di mana mereka sedang berada, Tidus menjadi emosional saat mengetahui bahwa para summoner akan mati setelah memanggil Aeon Terakhir, memunculkan keinginan dirinya untuk mencari sebuah jalan untuk membunuh Sin tetapi tetap menjaga Yuna tetap hidup.[33][34] Grup menemukan Yuna di Bevelle, di mana dia dipaksa untuk menikahi Seymour yang keadaannya unsent.[35][36] Mereka menghancurkan pernikahan dan kabur bersama Yuna.[37] Grup tertangkap di Kuil Bevelle, dan diperintahkan untuk menghadapi pengadilan.[38] Setelah kabur dari kurungan, grup pergi menuju reruntuhan dari Zanarkand, seperti yang terlihat pada introduksi permainan.[18][22][39]
Dalam perjalanan ke sana, Tidus mengetahui bahwa dia, Jecht, dan Zanarkand yang mereka tinggali adalah wujud titisan yang terhubung dengan aeon-aeon berdasarkan Zanarkand dan penduduknya yang asli.[40] Dahulu kala, Zanarkand yang asli berperang dengan Bevelle dalam sebuah pertempuran machina, di mana Zanarkand mengalami kekalahan.[41] Orang-orang Zanarkand yang selamat menjadi "fayth" sehingga mereka dapat menggunakan memori-memori dari Zanarkand untuk membuat sebuah kota baru dalam imej mereka, menghilangkan realita sebenarnya di Spira.[41][42] Seribu tahun kemudian setelah pembuatannya, fayth sudah kelelahan "memimpikan" Zanarkand mereka, tetapi mereka tidak dapat berhenti karena pengaruh keberadaan Sin.[40][43]
Ketika mereka mencapai Zanarkand, Yunalesca—summoner pertama yang mengalahkan Sin dan selalu dalam keadaan unsent sejak itu[44]—memberi tahu grup bahwa Aeon Terakhir dibuat oleh fayth yang paling dekat dengan summoner. Setelah membunuh Sin, Aeon Terakhir akan membunuh summoner-nya dan bertransformasi menjadi Sin yang baru, yang telah menyebabkan siklus dari kelahiran kembalinya Sin tetap berlanjut.[45] Yuna memutuskan tidak akan menggunakan Aeon Terakhir, dikarenakan pengorbanan yang sia-sia yang solusi tersebut bawa dan fakta bahwa Sin akan tetap lahir kembali.[46] Kecewa dengan resolusi mereka, Yunalesca mencoba untuk membunuh grup Tidus, tetapi dia kalah dan dia menghilang, mengakhiri harapan untuk mendapatkan Aeon Terakhir.[47] Setelag pertempuran, grup mengetahui bahwa Yu Yevon, seorang summoner yang tidak memiliki peri kemanusiaan dan akal, adalah penyebab siklus kelahiran kembali Sin.[43] Fakta ini membawa grup untuk masuk ke dalam tubuh Sin untuk bertemper dengan Seymour dan jiwa Jecht yang terkurung.[48][49] Dengan kekalahan dua inang dari Sin, grup Tidus memerangi dan mengalahkan Yu Yevon.[50] Siklus kelahiran kembali Sin berakhir, dan jiwa dari fayth telah bebas dari kurungan. Auron, yang akhirnya mengakui dia seorang unsent, pergi ke Farplane, setelah mati bertahun-tahun yang lalu setelah menghadapi Yunalesca.[51][52] Kemudian, Zanarkand "Impian" dan Tidus musnah, serta sekarang fayth yang sudah bebas memberhentikan summoning[53] Setelah itu, dalam sebuah pidato kepada warga Spira, Yuna memutuskan untuk membantu membangun dunia mereka yang sudah bebas dari Sin.[54]
Dalam sebuah adegan setelah kredit, Tidus terlihat sedang berenang menuju permukaan laut, dan layar berubah menjadi putih. Adegan ini memiliki hubungan dengan sequel-nya, yaitu Final Fantasy X-2, di mana Yuna menginvestigasi kemungkinan bahwa Tidus masih hidup dalam rangka menemukannya.[55]
Pengembangan
[sunting | sunting sumber]Pengembangan Final Fantasy X dimulai pada tahun 1999, menghabiskan dana kurang lebih ¥4 triliun (kurang lebih US$32,3 juta)[56] dengan pekerja lebih dari 100 orang, dan kebanyakan dari mereka pernah bekerja pada permainan seri Final Fantasy sebelumnya. Produser eksekutif Hironobu Sakaguchi telah menyatakan bahwa walaupun dia telah berkonsentrasi pada transisi dari background 2D menjadi 3D, penggunaan pengisi suara, dan transisi ke penceritaan secara real-time, kesuksesan dari seri Final Fantasy dapat diatribusikan kepada tim pengembangan yang secara konstan melakukan hal-hal yang menantang untuk membuat sesuatu yang baru.[12] Produser Yoshinori Kitase juga merupakan kepala sutradara dari Final Fantasy X, sementara penyutradaraan kejadian-kejadian, peta, dan pertempuran masing-masing dilakukan oleh Motomu Toriyama, Takayoshi Nakazato dan Toshiro Tsuchida, secara berurutan.[57][58][59][60] Pengembangan dari skrip permainan menghabiskan waktu tiga sampai empat bulan, dan kemudian jumlah waktu yang sama didedikasikan untuk perekaman suara.[61] Kazushige Nojima berkolaborasi dengan Daisuke Watanabe, Toriyama dan Kitase dalam penulisan skenario Final Fantasy X.[59][61] Nojima terutama berkonsentrasi dalam pembuatan sebuah koneksi dalam hubungan antara pemain dan karakter utama. Dengan demikian, dia menulis cerita seolah-olah bahwa perjalanan pemain dalam dunia dan pengetahuan yang pemain dapatkan dari permainan direfleksikan pada pemahaman dan narasi Tidus.[62]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b SCEE. "SCEE 2002 - Key facts and figures". SCEE Press Room. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-01. Diakses tanggal 2007-05-23. Hapus pranala luar di parameter
|work=
(bantuan) - ^ a b Square Enix North America Site Staff (2001). "Behind The Game The Creators". Square Enix North America. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 12 April. Hapus pranala luar di parameter
|work=
(bantuan) - ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaEuroG
- ^ Zdyrko, Dave (November 26, 2001). "Final Fantasy X Preview". IGN. News Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-12. Diakses tanggal December 14, 2008.
- ^ a b Tsai, Andy; Bomke, Christine. "Guides: Final Fantasy X – Game Systems". IGN. News Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-06. Diakses tanggal November 25, 2008.
- ^ Tidwell, Mickel. "Final Fantasy X – Review". RPGamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-21. Diakses tanggal April 6, 2012.
- ^ Tsai, Andy; Bomke, Christine. "Guides: Final Fantasy X – Sphere Grid". IGN. News Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-12. Diakses tanggal November 25, 2008.
- ^ Clark, James Quentin (October 6, 2008). "Final Fantasy X International". RPGFan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-11. Diakses tanggal November 23, 2008.
- ^ a b c d Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA.
Rikku: We're Al Bhed. Can't you tell? Wait, you're not an Al Bhed-hater, are you? / Tidus: I don't even know what an Al Bhed is. / Rikku: Where are you from? / Tidus: Zanarkand. I'm a blitzball player. Star player of the Zanarkand Abes! / Rikku: Did you...hit your head or something? / Tidus: Um, you guys hit me. / Rikku: Oh, right... Do you remember anything before that? / Tidus [voiceover]: So I told her everything there was to tell about Zanarkand; about life there, blitzball, and Sin's attack...and about how Auron and I were engulfed in this light.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Macalania.
Wakka: But you Al Bhed use the forbidden machina! You know what that means? Sin was born because people used machina!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Kilika.
Tidus: What's a "sending"? Are we going somewhere? / Lulu: You truly are clueless. Are you sure it's just your memory that's the problem? ... The dead need guidance. Filled with grief over their own death, they refuse to face their fate. They yearn to live on, and resent those still alive. You see, they envy the living. And in time, that envy turns to anger, even hate. Should these souls remain in Spira, they become fiends that prey on the living. Sad, isn't it? The sending takes them to the Farplane, where they may rest in peace.
- ^ a b Square (December 20, 2001). Final Fantasy X International (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Beyond Final Fantasy: Producer.
- ^ a b c d Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Besaid.
Tidus: We're taking the same boat as Yuna, right? Why do we gotta wait here? / Wakka: Yuna came to [Besaid] ten years ago, when the last Calm started. [...] Since then, she's been like a little sister to me and Lulu. But she had the talent...she became an apprentice. Now, today, she leaves as a summoner. / Lulu: This is our journey. We should leave together.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Besaid.
Lulu: Kimahri Ronso, of the Ronso tribe. He's learned the fiends' way of fighting. [...] Wakka: He's another of Yuna's guardians. [...] Yuna: Sometimes we don't understand him either. Kimahri doesn't talk much, anyway. But he has protected me since I was a child!
- ^ a b Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Besaid.
Wakka: I'm Wakka, coach and captain of the Besaid Aurochs, brudda!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Besaid.
Wakka: My little brother, Chappu. He looked like you [Tidus]. [...] He was with the Crusaders...when they fought Sin last year. He didn't make it. [...] I became a guardian to fight Sin, ya? / Tidus: Revenge, then? / Wakka: That was the idea. But, I'm more worried about a stupid game now than avenging my brother. Well, after the next tournament, I'll be a guardian full-time.
- ^ a b Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Luca.
Tidus: Who are you, anyway? You knew my old man, didn't you? / Auron: Yeah. / Tidus: And you also knew Yuna's father? / Auron: That's correct. / Tidus: Hey, man, there's no way. That's just impossible. / Auron: Nothing impossible about it. Jecht, Braska, and I...together, we defeated Sin, ten years ago. Then I went to Zanarkand, where I watched over you, so that one day, I could bring you to Spira.
- ^ a b Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Introduction (Zanarkand).
Tidus [voiceover]: Listen to my story. This...may be our last chance.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Zanarkand (Dream).
Zanar (Commentator): Ten years later, the Jecht Memorial Cup tournament is today! The two teams that have won through to the finals are, of course, the Abes from A-East, and the Duggles from C-South. I know there's a lot of people out there today to see the star of the Abes [Tidus]! In just one year, he's become the team's number one player! He's Jecht's blood, and the new hope of blitzball!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Zanarkand (Dream).
Auron: Look! [...] We called it "Sin". / Tidus: Sin...?
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X. Square EA. Level/area: Al Bhed Salvage Ship.
Rikku: Yeah, there is no Zanarkand anymore. Sin destroyed it a thousand years ago. So, no one plays blitzball there. / Tidus: ...Huh?! Wh-What you do mean, a thousand years ago? But I saw Sin attack Zanarkand! You're saying that happened a thousand years ago? No way!
- ^ a b Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Mi'ihen Highroad.
Yuna: The Final Summoning. It's the only way to defeat Sin. The only way. With it, we can call the Final Aeon. That's the goal of the pilgrimage. The Fayth of the Final Summoning lies waiting in the far north, to greet summoners [who] complete their pilgrimage. At the world's edge – in Zanarkand. [...] / Auron: She means the ruins of a city destroyed a thousand years ago.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Besaid.
Wakka: A major blitz[ball] tournament's coming up. All the teams in Spira'll be there. It's so huge, I'm sure someone there will recognize you! [...] It'll be fun! Whaddaya say, huh? Come on, come on! / Tidus: ...Sure thing.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: S.S. Liki.
Tidus [voiceover]: I was just fooling myself. Maybe it was that day...on the sea, under the burning sun... I started to give up hope. I was in a foreign world; I wasn't going home. This was my new reality, and I was stuck in it for good.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Kilika.
Tidus: So, what're these sinspawn, anyway? / Lulu: Fiends. They fall from Sin's body, and are left behind in its wake. / Wakka: Leave 'em alone and Sin comes back for 'em. Ya gotta be quick!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Luca.
Auron: Yuna / Yuna: Sir? / Auron: I wish to become your guardian. Do you accept? / [...] Lulu: But why? / Auron: I promised Braska. [...] And...[Tidus] comes too. / Tidus: Hi, guys. Eh...howdy. / Auron: This one I promised Jecht.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: S.S. Liki.
Yuna: You're a blitzball player, aren't you? from Zanarkand, right? / Tidus: You...hear that from Wakka? [...] Wakka... Wakka doesn't believe me at all. / Yuna: But...I believe you. [...] I've heard...that in Zanarkand, there's a great stadium, all lit up, even at night. [...] / Tidus: How do you know that? / Yuna: A man named Jecht told me. He was my father's guardian. / Tidus: [to self] J...Jecht...? [out loud] My father... his name is Jecht. / Yuna: Amazing! You know, our meeting like this must be the blessing of Yevon! / Tidus: Sounds like him, but it can't be him. / Yuna: Why not? / Tidus: My old man, he died. Ten years ago, off the coast of Zanarkand. / Yuna: I-I'm sorry. / Tidus: He went out to sea for training one day...and never came back. And no one's seen him since then. / Yuna: Why, that's the day that Jecht came to Spira! / Tidus: Wha – ? / Yuna: It's true! I first met Jecht ten years and three months ago! I remember that was the day my father left. The date fits, doesn't it?
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Macalania.
Rikku: Well, my dad's sister is Yunie's mother, you get it?
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Guadosalam.
Yuna: [Seymour]...He asked me to marry him! / Tidus: You serious?! / Auron: [to Seymour] You know what Yuna must do. / Seymour: Of course. Lady Yuna—no, all summoners—are charged with bringing peace to Spira. But this means more than just defeating Sin. She must ease the suffering of all Spira. She must be a leader for the people. I proposed to Lady Yuna as a maester of Yevon. / Auron: Spira is no playhouse. A moment's diversion may amuse an audience, but it changes nothing.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Macalania Temple.
Jyscal: Listen to me very carefully, for I shall tell you the truth about my son, Seymour. His mind is closed even to me, a maester of Yevon. But I can feel flames of darkness burning in his heart. He is using Yevon, the Guado, and even the summoners. If he is not stopped, he will surely bring destruction and chaos to Spira. I will leave this world soon, killed by my own son. [...] / Auron: Wonderful. / Rikku: Will Yuna be all right? / Auron: Without us, no.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Macalania Temple.
Seymour: Yuna...you would pity me now? [dies] / Tromell: Lord Seymour! What happened here?! / Wakka: What...What have I done...? / Tidus: Wait a minute! It's not our fault at all! Seymour struck first; he's the bad guy! / Tromell: Y-You did this?! / Auron: Yuna. Send him. / Tromell: No, stop! Stay away from him, traitors!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Bikanel Island – Sanubia Desert.
Rikku: Oh! Hey, guys! Where's Yunie? / Tidus: Gone. / Lulu: Gone... Some guardian I am. / Rikku: Um... There's something I wanna tell you, but promise you won't say anything. [...] I know where we are. We're on Bikanel Island. There's a place us Al Bhed call "Home" here. Yunie's there, I'm sure of it! Other Al Bhed must've come and rescued her! / Wakka: "Rescued"? You mean "kidnapped"! / Tidus: What does it matter as long as she's safe?! / Rikku: That's right! Anyway, I will take you there if you promise that you won't tell anyone about it.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Bikanel Island – Home.
Rikku: Summoners journey to get the Final Aeon. Yuna told you, didn't she? With the Final Aeon, she can beat Sin. But then...but then... If she calls it, the Final Aeon's going to kill her! Even if she defeats Sin, it will kill Yunie too, you know! / Tidus: Was I the only one who didn't know...? [...] I can't let her die! I'll find her!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Fahrenheit.
Tidus: I'm telling you, [Yuna] won't die! / Cid: ...Boy, don't forget those words, 'cause if you do...I'm gonna make you regret it. / Tidus: I won't. So you know where she is? / Cid: 'Course not! That's why we're gonna look! Using this airship!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Fahrenheit (en route to Bevelle).
Lulu: The palace of St. Bevelle. Heart of Yevon. [...] Rikku: What's Seymour doing alive? Didn't we...take care of him in Macalania? / Auron: He is dead. As dead as Jyscal was. His attachment to this world kept him from the next. [...] Yuna must be trying to send him.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Bevelle.
Seymour: You would play at marriage just for a chance to send me? Your resolve is admirable. All the more fitting to be my lovely wife.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Bevelle.
Tidus: Lemme go! I'm gonna kill that Seymour! / Kimahri: Yuna said leave! We leave! / Lulu: We'll join up with her later!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Bevelle Temple.
Kinoc: You are to stand trial. / Auron: I expect it will be a fair trial. / Kinoc: Of course it will.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA.
Tidus [voiceover]: We escaped with our skins intact, but Yuna lost something. I could tell: her faith was shaken. Yevon had betrayed her. I felt like I should do or say something – anything – but nothing came.
- ^ a b Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Dream Zanarkand.
Fayth: Yes, you're a dream of the fayth. You, your father, your mother, everyone. All dreams. And if the fayth stop dreaming... [...] Tidus: No! So what if I'm a dream? I...I like being here. / Fayth: We've been dreaming so long...we're tired. Would you and your father... Would you let us rest?
- ^ a b Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Dream Zanarkand.
Fayth: Long ago, there was a war. [...] A war between Zanarkand and Bevelle. Bevelle's machina assured their victory from the start. Spira had never seen such power. The summoners of Zanarkand didn't stand a chance. Zanarkand was doomed to oblivion. That's why we tried to save it—if only in a memory.
- ^ Studio BentStuff, ed. (2001). Final Fantasy X Ultimania Ω (dalam bahasa Japanese). DigiCube. hlm. 84. ISBN 4-88787-021-3.
- ^ a b Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Bevelle Temple.
Fayth: If you defeat Yu Yevon, it will end. Tell me, what do you know about Yu Yevon? / Tidus: He's what makes Sin come back! / Yuna: Sin is his armor. It protects him. / Fayth: Yu Yevon was once a summoner, long ago. He was peerless. Yet now he lives for one purpose: only to summon. [...] Even if you defeat[ed] Sin with the Final Summoning, Yu Yevon will live. Yu Yevon will join with the Final Aeon. He will transform it into a new Sin. / Yuna: Yu Yevon merges with the aeon... / Fayth: Then, protected by this new Sin he has created, Yu Yevon continues the summoning.
- ^ Studio BentStuff, ed. (2001). Final Fantasy X Ultimania Ω (dalam bahasa Japanese). DigiCube. hlm. 82. ISBN 4-88787-021-3.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Zanarkand.
Yunalesca: Sin is eternal. Every aeon that defeats it becomes Sin it its place...and thus is Sin reborn. / Tidus: So that's why Jecht became Sin.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Zanarkand.
Tidus: I give up. So, what would an adult do, then? They know they can just throw away a summoner, then they can do whatever they like. You're right. I might not even have a chance. But no way am I gonna just stand here and let Yuna go. And what Auron said about there being a way...I think it's true. [...] I'll go ask Yunalesca. She's got to know something. / Rikku: You really think she'll help you? / Tidus: I don't know, but I have to try. This is my story. It'll go the way I want it...or I'll end it here.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Zanarkand.
Yunalesca: If I die, so does the Final Aeon. And with it...Spira's only hope. / Tidus: Then we'll find Spira a new hope!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Sin.
Seymour: Sin has chosen me. I am part of Sin! I am one with Sin, forever! Immortal! / Tidus: Sin just absorbed you. / Seymour: I will learn to control it, from within. I have all the time in the world! Since you were gracious enough to dispose of Yunalesca...the only means of destroying Sin is forever gone! Now nothing can stop us!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Sin.
Jecht: Well, I am Sin, you know. [...] / Tidus: That's enough! Let's finish this, okay? / Jecht: You're right. Well, then...let's go! [transforms into Braska's Final Aeon] / Tidus: I promise this'll be quick! Hit me with all you got, Dad!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Sin.
Tidus: What I'm trying to say is...after we beat Yu Yevon, I'll disappear!
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Celsius.
Auron: I am also an unsent. You are not surprised? / Tidus: I think...I kinda knew. It was Yunalesca, wasn't it?
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Sin.
Auron: Don't stop. / Yuna: But I... / Auron: It's all right. It's been...long enough. This...is your world now.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA.
Tidus: Yuna, I have to go. I'm sorry I couldn't show you Zanarkand. Goodbye. / Wakka: Hey! / Rikku: We're gonna see you again...? [...] / Yuna: [to Tidus] I love you.
- ^ Square Co (December 20, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square EA.
Yuna: Everyone... everyone has lost something precious. Everyone here has lost homes, dreams, and friends. Everybody...now, Sin is finally dead. Now, Spira is ours again. Working together...now, we can make new homes for ourselves, and new dreams. Although I know the journey will be hard, we have lots of time. Together, we will rebuild Spira.
- ^ Square Co (March 13, 2003). Final Fantasy X-2 (PlayStation 2). Square Enix.
Yuna [voiceover]: It all began when I saw this sphere of you. At least, it looked like you. I couldn't say for sure. I thought I might find more spheres like it if I joined the Gullwings. So I did. Oh, in case you're wondering, the Gullwings are sphere hunters, and sphere hunters are, well...this! We fly all over Spira. I'm really enjoying myself.
- ^ Long, Andrew. "Financial Fantasy X". RPGamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-06. Diakses tanggal November 21, 2008.
- ^ "Interview: Final Fantasy X". Core Magazine. March 6, 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-04-13. Diakses tanggal 2013-09-22.
- ^ "Interview with Final Fantasy X Developers". The Madman's Cafe. January 19, 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-27. Diakses tanggal April 14, 2013.
- ^ a b Studio BentStuff. Final Fantasy X Ultimania Omega (dalam bahasa Japanese). Square Enix. hlm. 191–193, 476.
- ^ Square (December 17, 2001). Final Fantasy X (PlayStation 2). Square. Scene: staff credits.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamacvg
- ^ Square (December 20, 2001). Final Fantasy X International (PlayStation 2). Square EA. Level/area: Beyond Final Fantasy: Event.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs Ofisial Final Fantasy X Diarsipkan 2019-08-25 di Wayback Machine. (Eropa)
- Situs Ofisial Final Fantasy X | X-2 HD Remaster Diarsipkan 2013-07-14 di Wayback Machine.
- Final Fantasy X di IMDb (dalam bahasa Inggris)