Perjalanan (aliran kepercayaan)
Perjalanan adalah sebuah organisasi aliran kepercayaan Kebatinan sejumlah masyarakat yang berpusat di daerah Cimerta, Subang, Jawa Barat.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Organisasi aliran kepercayaan Perjalanan diawali dengan ilham yang diterima oleh tiga pionir dan penggerak awal organisasi tersebut, yaitu Mei Kartawinata, M. Rasid, dan Sumitra. Ilham tersebut diakui diterima pada sekitar pukul 12.00 siang tanggal 17 September 1927[1] yang disebut Dasa Wasita[2] dalam bentuk suara dan gestur yang dilakukan dan dialami oleh ketiga pionir tersebut.
Ajaran
[sunting | sunting sumber]Aliran kepercayaan Perjalanan memiliki ajaran basis dan tujuan yaitu mencapai kerukunan hidup dalam lingkungan bersama yang bersatu dalam wujud tuhan monistik.[2] Tujuan hidup dipahami sebagai sebuah perjalanan untuk mencapai kebahagiaan. Akan tetapi ajaran Perjalanan memahami bahwa jalan untuk mencapai kebahagiaan memiliki ruang lingkup dan tata cara yang berbeda-beda. Selain itu, Perjalanan mendasarkan ajarannya pada spirit kekeluargaan dan gotong royong.[1] Perjalanan pula berasaskan Pancasila.[1]
Perjalanan memahami bahwa wujud tuhan yang dianut bersifat tunggal, maha karsa, maha tahu, dan maha pengucap. Keberserahan diri kepada wujud ilahi dipahami sebagai bentuk kedekatan pada wujud ilahi dan sebagai medium bagi kemurahan hati tuhan untuk memberikan petunjuk bagi penganutnya.[2]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Aliran Kebatinan "Perjalanan". "Profil Aliran Kepercayaan Perjalanan". www.akp.or.id. Diakses tanggal 21 September 2019.
- ^ a b c Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (2006). Ensiklopedi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jakarta. hlm. 78. ISBN 9789791607117.