Perseta Tulungagung
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Tulungagung | ||
---|---|---|---|
Julukan | ° Naga Gunung Wilis ° Laskar Badai Selatan | ||
Berdiri | 1970 | ||
Stadion | Stadion Rejoagung Tulungagung, Jawa Timur | ||
Pemilik | Anas Sulaiman | ||
CEO | Anas Sulaiman | ||
Manajer | Ibnu Toyib | ||
Pelatih | Ungki Prasetyo | ||
Liga | Liga 4 Jawa Timur | ||
2019 | 8 besar, Babak Nasional Liga 3 Indonesia | ||
Situs web | Situs web resmi klub | ||
Kelompok suporter | • The Lasbas
• Lasbas Mania • Ultras Della Lasbas | ||
|
Persatuan Sepak Bola Tulungagung atau Perseta Tulungagung merupakan sebuah tim sepak bola asal Tulungagung, Jawa Timur. Klub ini sekarang berkompetisi di Liga 4 Jawa Timur.
Julukan
[sunting | sunting sumber]- Laskar Badai Selatan
Perseta diberi julukan Lasbas (Laskar Badai Selatan) karena letak geografis Kabupaten Tulungagung yang berada di daerah pantai selatan Provinsi Jawa Timur.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Era 70-an
[sunting | sunting sumber]Perseta kali pertama didirikan pada tahun 1970 dengan nama Persit Tulungagung dan memiliki julukan Kera Warek. Kera Warek (Macaca fascicularis) merupakan fauna identitas Kabupaten Tulungagung. Persit diberi julukan Kera Warek karena kera ini mempunyai kecerdikan, kelincahan, dan kecepatan, sehingga Persit Tulungagung diharapkan mempunyai karakter-karakter tersebut, yang akan menjadikan Persit sebagai klub yang produktif dan berprestasi.
Era 80 dan 90-an
[sunting | sunting sumber]Di era ini, Persit Tulungagung berganti nama menjadi Perseta Tulungagung dengan julukan Laskar Badai Selatan. Dengan nama dan julukan baru Perseta, yaitu Laskar Badai Selatan, Perseta diharapkan bisa menjadi seperti badai di laut selatan Jawa yang menggelegar dan merusak apa yang ada di hadapannya, sehingga bisa lebih berprestasi dan mengharumkan nama Tulungagung di kancah sepak bola nasional.
Era 2000-an - sekarang
[sunting | sunting sumber]Pada era ini, Perseta mulai membuktikan julukannya sebagai Laskar Badai Selatan, yaitu sebagai badai perusak. Puncaknya adalah pada tahun 2006 saat Perseta berhasil menjuarai Divisi 3 Liga Indonesia.[1] Sejak saat itu, Perseta mulai berbenah untuk menapak lebih tinggi di kompetisi Liga Indonesia. Pada tahun 2010, Perseta berhasil promosi ke Divisi 2, dan setahun berselang, tahun 2011, Perseta masuk dalam jajaran tim papan atas Divisi 2 dan berhak promosi ke Divisi 1. Pada tahun 2012, Perseta masuk 12 besar Divisi 1 dan menempati peringkat 4 Grup B. Pada tahun 2013, Perseta berhasil promosi ke Divisi Utama. Sebagai tim promosi, Perseta mencatat prestasi mengesankan pada musim pertama di Divisi Utama, dengan berhasil menembus ke babak 12 Besar.
Kompetisi
[sunting | sunting sumber]Divisi 3
[sunting | sunting sumber]Sejak awal berdiri hingga awal dasawarsa 2000-an, Perseta selalu berkutat di kompetisi kasta bawah Liga Indonesia. Kemudian mulai tahun 2006 prestasi Perseta mulai membaik dan ditandai dengan gelar juara yang diperoleh Perseta pada kompetisi Divisi Tiga Liga Indonesia.
Divisi 2
[sunting | sunting sumber]Setelah memperoleh gelar juara Divisi 3 pada tahun 2006, Perseta akhirnya promosi ke Divisi Dua Liga Indonesia. Pada kompetisi Divisi 2 prestasi Perseta tidak terlalu bagus. Musim demi musim dilalui Perseta yang selalu berada pada papan tengah kompetisi tersebut, hingga tertinggal jauh oleh tim tetangga asal Blitar yaitu PSBI dan PSBK yang sudah berada di Divisi 1, dan Persik Kediri yang sudah melalang buana di level tertinggi pada waktu itu. Pada musim 2010, Perseta berhasil menempati papan atas klasemen pada akhir kompetisi dan berhak mendapat jatah promosi ke Divisi Satu Liga Indonesia.
Divisi 1
[sunting | sunting sumber]Pada musim kompetisi 2011/2012, Perseta datang dengan kepercayan diri sebagai tim promosi untuk unjuk kebolehan di kompetisi level ke-3 ini. Pada Musim 2011/2012 organisasi sepak bola Indonesia (PSSI) terpecah menjadi 2, yaitu PSSI dan KPSI, sehingga berpengaruh terhadap kompetisi yang ada, dan tim-tim yang berpartisipasi, tak terkecuali Perseta. Saat itu, Perseta terpecah menjadi 2 buah tim, yang masing-masing berkompetisi Divisi 1 versi PT LPIS dan Divisi 1 versi PT Liga Indonesia.
- LPIS. Performa tim Perseta yang bermain di kompetisi ini tidak begitu memuaskan. Perseta versi LPIS tidak bisa berbuat banyak pada kompetisi ini, sehingga tidak lolos putaran grup Divisi 1 LPIS.
- LI. Persiapan tim Perseta pada kompetisi ini sebenarnya kurang bagus, karena tim terkesan dibentuk dadakan. Pada pertandingan akhir fase grup, Perseta berhadapan dengan Persenga Nganjuk. Pertandingan ini begitu krusial bagi kedua tim, karena tim yang kalah akan gugur dan tidak bisa lanjut ke fase berikutnya, sedangkan sebaliknya, tim yang menang akan lolos ke babak 12 besar Divisi Satu Liga Indonesia. Pada pertandingan terakhir ini, Perseta bertandang ke markas Persenga. Di Nganjuk, kandang Persenga, Perseta harus takluk oleh Persenga. Skuad Perseta pun pulang dengan tertunduk lesu.
Beberapa hari berselang, Perseta mendapat kabar gembira, ketika Persenga dinyatakan tidak lolos karena memakai pemain yang tidak didaftarkan di PT Liga Indonesia. Hasil pertandingan melawan Persenga yang sebelumnya dimenangkan Persenga pun harus dianulir dan akhirnya dimenangkan oleh Perseta dengan skor 3-0 (WO).
Pada babak 12 besar, Perseta berbenah dengan pemantapan skuat lama dengan sedikit polesan. Perseta berjuang sekuat tenaga untuk masuk semifinal agar bisa mendapat jatah promosi ke Divisi Utama. Setelah babak 12 besar berjalan, nasib berkata lain, dan Perseta pun harus puas berada di Peringkat 4 Grup B sehingga tidak bisa lolos ke Divisi Utama.
Divisi Utama
[sunting | sunting sumber]Setelah Perseta gagal di babak 12 besar kompetisi Divisi 1 musim 2011/2012, kabar menggembirakan ternyata datang di awal kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013. Karena Divisi Utama kekurangan peserta akibat perpecahan organisasi, seluruh tim yang masuk fase 12 besar Divisi 1 musim 2011/2012 dinyatakan lolos ke Divisi Utama Liga Indonesia 2013.
Sebanyak 39 klub dipastikan mengikuti kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013 yang terbagi atas 5 grup. Perseta berada di Grup 3 bersama Persebaya Surabaya, Deltras Sidoarjo, PSBK Blitar, Persekam Metro FC, Persid Jember, Persebo Bondowoso, dan Perseba Super Bangkalan. Di akhir fase grup, Perseta berhasil menempati peringkat 3 grup bersama dengan Persebaya Surabaya sebagai juara grup, dan Perseba Super sebagai runner-up grup, sehingga lolos ke babak 12 besar Divisi Utama.
Pada babak 12 besar, Perseta tergabung di Grup A bersama PSCS Cilacap, Persik Kediri, dan Persisko Tanjabbar (Tanjung Jabung Barat). Berstatus sebagai tim debutan Divisi Utama, Perseta tampil tanpa beban, karena telah mencapai target awal untuk lolos ke babak 12 besar. Di babak ini, dengan skuat minim pengalaman dan mengandalkan hanya 1 pemain asing, Perseta tidak bisa berbuat banyak. Di akhir kompetisi, Perseta harus berada di dasar klasemen Grup A, dengan hanya meraih 4 poin dari 6 laga yang dilaluinya.
Sebanyak 66 tim bersaing di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 yang terbagi dalam 8 grup. Kompetisi ini merupakan unifikasi dari Divisi Utama versi LI dan LPIS. Fase grup dimulai pada tgl 15 April 2014 dan dijadwalkan selesai pada 23 Agustus 2014.[2]
Skuad
[sunting | sunting sumber]Berikut daftar pemain Perseta di Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
- Per 1 April 2014.
No. | Posisi | Pemain | Negara |
---|---|---|---|
Kiper | |||
1 | Kiper | Anang Yustiawan | Indonesia |
22 | Kiper | Agus Salim Takwin | Indonesia |
Bek | |||
5 | Bek | Nurjaya Kusuma Wardana | Indonesia |
6 | Bek | Agung Tri Laksono | Indonesia |
12 | Bek | Adiyana Agus Pramubudi | Indonesia |
16 | Bek | Agusmanto Bakir | Indonesia |
25 | Bek | Mohamed Fornah | Sierra Leone |
27 | Bek | M. Asrul Yunus | Indonesia |
85 | Bek | Bambang Sulistyo | Indonesia |
Gelandang | |||
2 | Gelandang | Abdul Gafur | Indonesia |
7 | Gelandang | Aan Andik Prayitno | Indonesia |
8 | Gelandang | Sambung Prakoso | Indonesia |
17 | Gelandang | Handik Arif Utomo | Indonesia |
19 | Gelandang | Rossi Gutawa | Indonesia |
21 | Gelandang | Anton Kurniawan Cahyanto | Indonesia |
26 | Gelandang | Fadly Paputungan | Indonesia |
32 | Gelandang | Wawan Widiantoro | Indonesia |
Penyerang | |||
9 | Penyerang | Rahmat Rivai | Indonesia |
18 | Penyerang | Anthony Williams | Sierra Leone |
71 | Penyerang | Islah Adi Perdana | Indonesia |
77 | Penyerang | Solihin | Indonesia |
10 | Penyerang | Muhammad Dhinun Yogapradana | Indonesia |
Sponsor
[sunting | sunting sumber]- BVSports
- Radio Liiur FM
- Liiur Futsal
- Telasih Jaya 2
- ABA Collection
- Bagus Sport
Suporter
[sunting | sunting sumber]The Lasbas atau Lasbasmania adalah sebutan bagi suporter Perseta Tulungagung. Lasbasmania didirikan pada April 2007. Lasbasmania dikenal dengan totalitas dalam mendukung klub kesayangannya. Stadion Rejoagung yang merupakan kandang Perseta tidak pernah sepi penonton ketika Perseta bermain. Dengan kapasitas stadion yang terbatas, Lasbasmania tetap bisa tertib ketika sedang mendukung tim kesayangannya.
Pemain terkenal
[sunting | sunting sumber]Lokal
[sunting | sunting sumber]- Yongki Aribowo
- Singgih Pitono
- Rahmat Rivai
- Wawan Widiantoro
- Dede Hugo Kunarko
- Harmoko (pemain sepak bola)
CAF
[sunting | sunting sumber]Prestasi
[sunting | sunting sumber]- Juara (1): 2006
- 8 Besar Babak Nasional (1): 2019
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Result of Indonesia football league in 2006 (all levels) by RSSSF". 2013-02-22. Diakses tanggal 2014-02-13.
- ^ "Jadwal Pertandingan Divisi Utama 2014". 2013-04-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-19. Diakses tanggal 2014-02-14.