Sungai Grindulu
Sungai Grindulu Kali Grindulu | |
---|---|
Peta OpenStreetMap
| |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Gunung Gembes |
- lokasi | Bandar, Pacitan |
- elevasi | 1.200 m (3.900 ft) |
Hulu ke-2 | Sungai berkala (-8.07083, 111.3125) |
- lokasi | Tegalombo, Pacitan |
- elevasi | 232 m (761 ft) |
Muara sungai | Teluk Pacitan, Samudra Hindia |
- lokasi | Ploso, Pacitan |
Panjang | 70 km (43 mi) |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Grindulu (DAS230561)[1] |
Luas DAS | 715 km2 (276 sq mi)[1] |
Pengelolaan sungai | BPDAS Solo[1] |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1643773 |
Sungai Grindulu adalah sungai di Jawa Timur, Pulau Jawa, Indonesia.[2][3] Mengalir di wilayah Kabupaten Pacitan, mulai dari Gunung Gembes (1.200 Mdpl) di perbatasan Desa Jeruk dengan Desa Bangunsari di Kecamatan Bandar lalu melewati Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Arjosari, Kecamatan Pacitan dan bermuara di Samudra Hindia, tepatnya di Kelurahan Ploso. Sungai Grindulu memiliki panjang sekira 70 Kilometer mengalir berarah timurlaut-baratdaya lalu berbelok ke selatan.
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Daerah Aliran Sungai (DAS) Grindulu berada di tiga wilayah yakni Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri dengan luas sekira 655,40 km2 dan 90,6% atau seluas 593,8 Km2 masuk wilayah Kabupaten Pacitan.[4]
Anak sungai
[sunting | sunting sumber]Sejumlah anak sungai yang cukup besar diantaranya:[4]
- Sungai Jelok
- Sungai Ponggok
- Sungai Siru
- Sungai Asemgondok
- Sungai Tengi
- Sungai Ngepoh
- Sungai Ngreco
- Sungai Jaten
- Sungai Plaosan
- Sungai Sungmantung
- Sungai Gemaharjo (Grindulu Timur)
- Sungai Kapa
- Sungai Ploso
- Sungai Dungdowo
- Sungai Jati
- Sungai Pasan
- Sungai Ngaglik
- Sungai Pelemsengir
Geomorfologi
[sunting | sunting sumber]DAS Grindulu didominasi penguasaan lahan tegalan oleh penduduk setempat telah berdampak pada perkembangan kondisi tanah permukaan lahan DAS Grindulu yaitu 61,29% merupakan tanah dengan solum sangat tipis dan dijumpai singkapan batuan induk litosol. Kondisi demikian mengakibatkan mudah terkikisnya lapisan top soil yang berdampak pada tingginya tingkat sedimentasi yang terjadi di DAS Grindulu. Hasil perhitungan erosi secara kasar dengan memperhatikan karakteristik tanah, pola penggunaan lahan dan pengelolaan lahan serta kondisi topografi menunjukkan bahwa tingkat erosi di DAS Gridulu sangat tinggi setiap tahun paling tidak akan terangkut tanah kurang lebih 60 ton ha/tahun (maks yang dapat ditolerir 12,5 ton/ha/th). Disamping aliran permukaan, di Kecamatan Pringkuku dan Donorojo terdapat aliran bawah permukaan (sungai bawah tanah) yang mengalir melalui sistem loronng gua atau saluran bawah tanah yang rumit, dan berkembang pada batugamping (karst) fasies terumbu, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan debit dari sumber sungai bawah tanah ini mencapai 176,70 l/detik.[4]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Sungai ini mengalir di wilayah tengah selatan pulau Jawa yang beriklim muson tropis. Suhu rata-rata setahun sekitar 23 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 26 °C, and terdingin April, sekitar 20 °C.[5] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2703 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 477 mm, dan yang terendah Agustus, rata-rata 29 mm.[6]
Kali Grindulu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tabel iklim (penjelasan) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Area DAS Sungai Grindulu banyak menyimpan kekayaan alam seperti batu kali, pasir dan bermacam-macam jenis ikan. Penduduk di sepanjang Sungai Grindulu memanfaatkan untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Grindulu juga dimanfaatkan untuk pengairan pengairan tradisional. Untuk memaksimalkan manfaat air di DAS Grindulu maka sedang dibangun Bendungan Waduk Tukul di Sungai Asemgondok, Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari. Bendungan direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 8.68M³ dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 600 Ha, menyediakan pasokan air baku sebesar 0,35M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 0,64 MW.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
- ^ Sumber berkala: Kali Grindulu at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
- ^ Muara: Kali Grindulu at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
- ^ a b c d Bendungan Tukul - Kabupaten Pacitan[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-10. Diakses tanggal 2018-12-04.
- ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2018-12-04.