Surah Maryam
Maryam | |
---|---|
مريم | |
Arti: | Bunda Maryam Sa |
Nama lain: | Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, Shad (کهیعص), Ka-ha |
Surah ke: | 19 |
No urut pewahyuan: | 44 |
Klasifikasi: | Makkiyah |
Juz: | Juz 16 |
Jumlah ayat: | 98 |
Jumlah kata: | 972 |
Jumlah huruf: | 3935 |
Ayat Sebelumnya | Al-Kahf |
Ayat Setelahnya | Thaha |
Surah Maryam (bahasa Arab:سورة مریم), Maryam, "Maryam") adalah surah ke-19 berdasarkan penyusunan (mushaf) dan surah ke-44 sesuai dengan urutan pewahyuan. Surah ini mengulas tentang kisah Bunda Maryam sa. Surah Maryam ini adalah salah satu surah Makkiyah dan dari sisi isi, surah ini merupakan surah kelima dari surah-surah matsani. Berukuran relatif sedang dan kurang dari setengah juz Al-Quran.
Identitas Surah Maryam
Alasan penyebutan surah ini sebagai surah Maryam karena menyebutkan nama dan kisah Bunda Maryam sa. Nama lain dari surah Maryam adalah Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, Shad (کهیعص), karena surah ini merupakan surah kesepuluh dari duapuluh sembilan surah yang dimulai dengan huruf muqatha'ah. Surah ini secara khusus disebut secara ringkas sebagai surah Ka Ha dan salah satu surah Makkiyah. Surah Maryam ini terdiri dari 98 atau 99 ayat, dimana pendapat yang benar adalah pendapat pertama yaitu terdiri dari 98 ayat. Jumlah katanya adalah 972 kata dan hurufnya 3935 huruf. Berdasarkan urutan penyusunan (mushaf) surah Maryam adalah surah ke-19 dan sesuai dengan urutan pewahyuan adalah yang ke-44 surah Al-Quran. Dari sisi isi, surah ini merupakan surah kelima dari surah-surah matsani. Berukuran relatif sedang dan kurang dari setengah juz Al-Quran. Surah ini adalah di antara surah yang memiliki sumpah menyangkut sumpah Allah atas masalah hasyr (hari ketika manusia dikumpulkan semuanya pada hari kiamat).
Tema Utama
Kandungan utama surah ini adalah kisah Bunda Maryam sa, kelahiran Nabi Isa as, Nabi Isa as yang dapat berbicara selagi masih di buaian ayunan dan kesaksiannya atas kesucian ibundanya. Demikian juga kisah dua nabi besar Allah (nabi Zakariyah as dan putranya Nabi Yahya as), kisah Nabi Ibrahim as, tanzih (menyatakan Tuhan itu tak terbandingkan dengan siapapun) Allah swt dari memiliki anak dan sekutu, penjelasan keesaan Allah swt, ulasan tentang kondisi yang dihadapi manusia kelak di hari kiamat. [1]
Catatan Kaki
- ↑ Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hal. 1242.
Daftar Pustaka
- Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand, Tehran, Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
- Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi, Tehran, Dustan-Nahid, 1377 S.