Pada suatu petang, Lo Tie Djim mengadjarkan mereka permainan tongkat.
Dapat diketahui bahwa tongkat Lo Tie Djim jang terbuat dari besi itu, beratnja 62 kg. Maka tak ada seorangpun diantara mereka jang sanggup memainkannja. Hal ini memang disengadja oleh Lo Tie Djim untuk membikin mereka lebih djeri.
Lo Tie Djim Lihatlah tjara2 bermain tongkat, antara serangan dan pertahanan harus seimbang, sehingga lawan sukar merobohkan kita."
Selesai kata2 nja Lo Tie Djim lalu memutar mutarkan tongkat besinja itu, ia amat kuat dan gagah Tongkat besi jang berat itu ditangannja se-akan2 sebatang galah jang ringan.
Para pantjalongok mengawasi sampai melotot, mereka kagum dan sangat memudji kegagahan Lo Tie Djim,
Angin mendesau, tatkala tongkat besi itu disabetkan. . . . . . .
Sedang asjiknja mereka menonton Lo Tie-Djim jang sedang mendemonstrasikan Tongkat besinja atau Thie Koay Sian. Tiba2 dari arah selatan ada suara seseorang jang memudji permainan itu: "Sungguh bagus, sungguh, permainan tongkat besi ini sungguh indah dan bagus!"
Mendengar pudjian setjara tiba2 ini, Lo Tie Djim tjepat menghentikan permainannja dan bertanja kepada pantjalongok itu.
"Siapakah dia? Orang darimanakah dia itu?"
57