Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri II.pdf/67

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Seluruh pengundjung kelenteng mendjadi katjau balau, hiruk pikuk dan sangat gaduh, Kaum wanita lari serabutan, karena takut melihat perkelahian. Kanak2 berteriak-teriak, karena kegirangan melihat tontonan jang tidak bajar. . . . .

Orang2 tua bingung, sebab jang berhantam adalah putra seorang berpangkat, mereka takut, nanti kerembet peristiwa ini. dan bermatjam2 jang dipikirkan dan dilakukan oleh chalajak ramai itu. Djalannja sembahjangan mendjadi katjau, sebab teriakan2 mengerikan dari beberapa pengiring Ko Nga Lue jang terhadjar tangan Liem Tjiong jang tak tanggung2 dahsjatnja.

Untungnja patroli datang dan membubarkan perkelahian itu.

Pada saat itupun Lo Tie Djim si Hwa Hwee Sio atau Hwee Sio kembang karena dojan daging dan getol minum arak, datang dengan membawa Thie Koay Siannja. Namun perkelahian telah sampai pada bubarnja. Lo Tie Diim ikut girang, karena istri sahabatnja telah dapat disalamatkan dari gangguan para bergadjul.

Ko Ngo Lue dengan menderita malu besar, mengadjak para pengiringnja pulang kemarkas ajahnja.

Tiba dimarkas. langsung Ko Nga Lue masuk kekamarnja dan tidur.

Para pengiringnja amat sibuk dan bingung sebab hadan tuan ketjilnja ini seperti majat,

61