Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri III.pdf/49

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Liem Koko akan mengalami tuduhan jang demikian hebat. . . .oh, sungguh aku tidak sang ka Besuk adalah hari keberangkatan Liem Koko untuk mendjalankan hukuman buang kekota Tjhung Tjhiu Too, baik kau malam ini djuga pergi kerumah Tiatia (Ajah) untuk menjampaikan kabar ini Djangan kau mampir² diperdjalanan, nah, berangkatlah ! "

" Liem Hudjin, aku akan menjampaikan berita ini pada Lopek segera, baik Liem Hudjin beristirahat dan djangan menangis terus. Bila Liem Hudjin menangis terus²an, nanti bi sa djatuh sakit. Baik berprihatin, semoga Liem Kauw Thao selamat didalam perdjalanannja. Nah. aku mohon diri untuk berangkat,“

Pelajan jang setia dari Liem Tjiong sege ra membawa surat dari istri Liem Tjiong untuk disampaikan kepada ajahnja. Esuk harinja, Liem Tjiong dengan dikawal oleh Tang Kiauw dan Siek Pa keluar dari rumah tahanan, untuk berangkat kepembu angan.

Pada saat itu tjuatja amat bagus, diangkasa nampak langit djernih dengan mega² biru jang bertebaran memenuhi tjakrawala, Daun pepohonan bergojang pelan² ditiup sang baju jang berhembus pagi hari, burung² berJontjat lonjatan di-ranting², sambil berki jau bersahut-sahutan. . . kesemuanja ini bagi Liem Tjiong. hanialah menambah kepedihan dalam hatinja. Betapa tidak? Ia seorang jang berdjiwa bersih, telah difitnah demikian

45