Lompat ke isi

Natrium iodida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Natrium iodida
Natrium iodida
Natrium iodida
Natrium iodida
Natrium iodida

Sintilator NaI(Tl)
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/HI.Na/h1H;/q;+1/p-1 YaY
    Key: FVAUCKIRQBBSSJ-UHFFFAOYSA-M YaY
  • InChI=1/HI.Na/h1H;/q;+1/p-1
    Key: FVAUCKIRQBBSSJ-REWHXWOFAL
  • [Na+].[I-]
Sifat
NaI
Massa molar 149,894[1]
Penampilan Padatan putih
delikuesen[1]
Bau Nirbau
Densitas 3,67 g cm−3[1]
Titik lebur 661 °C (1.222 °F; 934 K)[1]
Titik didih 1.304 °C (2.379 °F; 1.577 K)[1]
1587 g/L (0 °C)
1842 g/L (25 °C)
2278 g/L (50 °C)
2940 g/L (70 °C)
3020 g/L (100 °C)[2][3]
Kelarutan Etanol, aseton[1]
Celah pita 5,89 eV[4][5]
−57×10−6 cm3 mol−1[6]
Indeks bias (nD) 1,93 (300 nm)
1,774 (589 nm)
1,71 (10 μm)[7]
Struktur[8]
Halit, cF8
Fm3m, No. 225
a = 0,6462 nm
4
Oktahedral
Termokimia[9]
Kapasitas kalor (C) 52,1 J mol−1 K−1
Entropi molar standar (So) 98,5 J mol−1 K−1
Entalpi pembentukan standarfHo) −287,8 kJ mol−1
Bahaya
Bahaya utama Iritan, dapat membahayakan janin
Lembar data keselamatan [1]
Piktogram GHS GHS07: Tanda SeruGHS09: Bahaya Lingkungan
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H315, H319, H400
P273, P305+351+338[10]
Titik nyala Tak mudah terbakar
Senyawa terkait
Anion lain
Natrium fluorida
Natrium klorida
Natrium bromida
Natrium astatida
Kation lainnya
Litium iodida
Kalium iodida
Rubidium iodida
Sesium iodida
Fransium iodida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Natrium iodida (rumus kimia NaI) adalah sebuah senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi kimia antara logam natrium dan iodin. Dalam kondisi standar, senyawa ini merupakan padatan berwarna putih yang dapat larut dalam air yang terdiri atas campuran kation natrium (Na+) dan anion iodida (I) dengan perbandingan 1:1 dalam sebuah kisi kristal. Senyawa ini digunakan terutama sebagai suplemen nutrisi dan dalam kimia organik. NaI diproduksi secara industri sebagai garam yang terbentuk ketika suatu senyawa iodida asam bereaksi dengan natrium hidroksida.[11] NaI adalah garam kaotropik.

Suplemen makanan

[sunting | sunting sumber]

Natrium iodida, serta kalium iodida, biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati kekurangan iodin. Garam meja beriodin mengandung 10 ppm iodida.[11]

Sintesis organik

[sunting | sunting sumber]
Rantai NaI monoatomik yang ditumbuhkan di dalam tabung nano karbon berdinding ganda.[12]

Natrium iodida digunakan untuk mengubah alkil klorida menjadi alkil iodida. Metode ini, yang juga disebut reaksi Finkelstein,[13] bergantung pada ketidaklarutan natrium klorida dalam aseton untuk mendorong reaksi:[14]

R–Cl + NaI → R–I + NaCl

Kedokteran nuklir

[sunting | sunting sumber]

Beberapa garam natrium iodida radioaktif, seperti Na125I dan Na131I, memiliki kegunaan radiofarmasi untuk kanker tiroid dan hipertiroidisme atau sebagai pelacak radioaktif dalam pencitraan (lihat Isotop iodin > Radioiodin I-123, I-124, I-125, dan I-131 dalam bidang kedokteran dan biologi).

Sintilator NaI(Tl) yang didoping talium

[sunting | sunting sumber]

Ketika terkena radiasi pengion, natrium iodida yang diaktifkan dengan talium, NaI(Tl), akan memancarkan foton (bersintilasi) dan digunakan dalam detektor sintilasi, yang secara tradisional digunakan dalam kedokteran nuklir, fisika nuklir, geofisika, dan pengukuran lingkungan. NaI(Tl) adalah bahan detektor sintilasi yang paling banyak digunakan. Kristal biasanya digabungkan dengan tabung fotopengganda, dalam rakitan yang tertutup rapat, karena natrium iodida bersifat higroskopis. Penyetelan beberapa parameter (misalnya kekerasan radiasi, afterglow, transparansi) dapat dicapai dengan memvariasikan kondisi pertumbuhan kristal. Kristal dengan tingkat doping yang lebih tinggi digunakan dalam detektor sinar-X dengan kualitas spektrometrik yang tinggi. Natrium iodida dapat digunakan baik sebagai kristal tunggal maupun polikristal untuk tujuan ini. Panjang gelombang emisi maksimumnya adalah 415 nm.[15]

Radiokontras

[sunting | sunting sumber]

António E. Moniz ingin mencari suatu agen radiokontras untuk angiografi otak.[16] Setelah melakukan beberapa percobaan pada kelinci dan anjing, dia memilih natrium iodida sebagai media terbaik.[16]

Data kelarutan

[sunting | sunting sumber]

Natrium iodida menunjukkan kelarutan yang tinggi dalam beberapa pelarut organik, tidak seperti natrium klorida atau bahkan natrium bromida:

Pelarut Kelarutan NaI (g NaI/kg pelarut pada suhu 25 °C)[17]
H2O 1842
Amonia cair 1620
Belerang dioksida cair 150
Metanol 625–830
Asam format 618
Asetonitril 249
Aseton 504
Formamida 570–850
Asetamida 323 (41,5 °C)
Dimetilformamida 37–64
Diklorometana 0,09[18]

Stabilitas

[sunting | sunting sumber]

Senyawa iodida (termasuk natrium iodida) dapat teroksidasi oleh oksigen atmosfer (O2) menjadi iodin molekuler (I2). I2 dan I berkompleks untuk membentuk kompleks triiodida, yang memiliki warna kuning, tidak seperti warna putih dari natrium iodida. Air akan mempercepat proses oksidasi ini, dan iodida juga dapat menghasilkan I2 melalui fotooksidasi. Oleh karena itu, untuk stabilitas maksimum, natrium iodida harus disimpan dalam kondisi gelap, serta dengan suhu dan kelembapan rendah.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f Haynes, hlm. 4.86
  2. ^ Seidell, Atherton (1919). Solubilities of inorganic and organic compounds c. 2. D. Van Nostrand Company. hlm. 655. 
  3. ^ Haynes, hlm. 5.171
  4. ^ Miyata, Takeo (1969). "Exciton Structure of NaI and NaBr". Journal of the Physical Society of Japan. 27 (1): 266. Bibcode:1969JPSJ...27..266M. doi:10.1143/JPSJ.27.266. 
  5. ^ Guizzetti, G.; Nosenzo, L.; Reguzzoni, E. (1977). "Optical properties and electronic structure of alkali halides by thermoreflectivity". Physical Review B. 15 (12): 5921–5926. Bibcode:1977PhRvB..15.5921G. doi:10.1103/PhysRevB.15.5921. 
  6. ^ Haynes, hlm. 4.130
  7. ^ Haynes, hlm. 10.250
  8. ^ Davey, Wheeler P. (1923). "Precision Measurements of Crystals of the Alkali Halides". Physical Review. 21 (2): 143–161. Bibcode:1923PhRv...21..143D. doi:10.1103/PhysRev.21.143. 
  9. ^ Haynes, hlm. 5.36
  10. ^ "Sodium iodide 383112". Sigma Aldrich. 
  11. ^ a b Lyday, Phyllis A. (2005), "Iodine and Iodine Compounds", Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, hlm. 382–390, doi:10.1002/14356007.a14_381 
  12. ^ Senga, Ryosuke; Suenaga, Kazu (2015). "Single-atom electron energy loss spectroscopy of light elements". Nature Communications. 6: 7943. Bibcode:2015NatCo...6.7943S. doi:10.1038/ncomms8943. PMC 4532884alt=Dapat diakses gratis. PMID 26228378. 
  13. ^ Finkelstein, Hank (1910). "Darstellung organischer Jodide aus den entsprechenden Bromiden und Chloriden". Ber. Dtsch. Chem. Ges. (dalam bahasa Jerman). 43 (2): 1528–1532. doi:10.1002/cber.19100430257. 
  14. ^ Streitwieser, Andrew (1956). "Solvolytic Displacement Reactions At Saturated Carbon Atoms". Chemical Reviews. 56 (4): 571–752. doi:10.1021/cr50010a001. 
  15. ^ "Scintillation Materials and Assemblies" (PDF). Saint-Gobain Crystals. 2016. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Oktober 2017. Diakses tanggal 24 Februari 2024. 
  16. ^ a b "Antonio Egas Moniz (1874-1955) Portuguese Neurologist". JAMA: The Journal of the American Medical Association. American Medical Association (AMA). 206 (2): 368–369. 1968. doi:10.1001/jama.1968.03150020084021. ISSN 0098-7484. PMID 4877763. 
  17. ^ Burgess, John (1978). Metal Ions in Solution. Ellis Horwood Series in Chemical Sciences. New York: Ellis Horwood. ISBN 9780470262931. 
  18. ^ De Namor, Angela F. Danil; Traboulssi, Rafic; Salazar, Franz Fernández; De Acosta, Vilma Dianderas; De Vizcardo, Yboni Fernández; Portugal, Jaime Munoz (1989). "Transfer and partition free energies of 1:1 electrolytes in the water–dichloromethane solvent system at 298.15 K". Journal of the Chemical Society, Faraday Transactions 1. 85 (9): 2705–2712. doi:10.1039/F19898502705. 

Sumber terkutip

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]